Turut Berbelasungkawa, Pj Herman Ikut Sholatkan Jenazah Mantan Bupati Inhil
Pj Bupati Herman Terima Kunjungan OKP dan Ormas di Kabupaten Inhil
DP2KBP3A Inhil Dorong Penggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
SIBERONE.COM - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Inhil mendorong pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang memiliki banyak manfaat dalam merencanakan keluarga pada ibu setelah melahirkan.
“Sejak 2020, BKKBN telah menambah pilihan alat dan obat kontrasepsi (alokon) yakni implan satu batang dan suntik progestin 1 cc kemudian juga suntik kombinasi (estrogen, progesterone) 1 cc,” kata Kepala Dinas P2KBP3A Sirajuddin.
Lanjut Sirajudin, penggunaan MKJP seperti implan dan IUD (Intrauterine Device) yang dikenal sebagai AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral bisa lebih menjadi pilihan bagi para ibu.
Sebab, pemakaian alat kontrasepsi bisa mengatasi terjadinya kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu banyak pada usia ibu yang terlalu tua ataupun terlalu muda (4Terlalu). Fungsi lainnya yakni dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah kekerdilan pada anak (stunting).
Di samping banyaknya manfaat alat kontrasepsi, angka kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi (unmet need) di Indonesia terus meningkat.
Banyak orang yang harusnya mendapatkan pelayanan belum bisa terlayani akibat berbagai keterbatasan di fasilitas kesehatan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, angka unmet need di Indonesia sudah menyentuh yakni 10,6 persen dari total pasangan usia subur (PUS) yang ada di Tanah Air.
Bahkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menyebutkan, tren penggunaan alat kontrasepsi oleh KB suntik baru mencapai sebesar 32 persen, pil 14 persen, IUD empat persen dan implan tiga persen.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Sirajuddin mengaku Dinas P2KBP3A Inhil terus mendorong alat kontrasepsi jadi lebih dikenal dan dekat dengan keluarga, meskipun pemakaian alat kontrasepsi memiliki peluang kegagalan dalam mencegah kehamilan pada ibu.
Dengan inovasi yang terus dilakukan, diharapkan penggunaan alat kontrasepsi seperti suntik jangka yakni rentang tiga bulan dan mengandung hormon progestin bisa lebih dominan karena tubuh akseptor (peserta KB) bisa menyesuaikan serta tidak sulit menerima implan karena memiliki kandungan yang sama.
“Dinas P2KBP3A Inhil mengharapkan jejaring pelayanan fasilitas kesehatan bisa bertambah yakni faskes dari bidan praktik mandiri menjadi ujung tombak dari pelayanan KB. Dengan adanya pilihan-pilihan baru alokon ini juga saya harap menjadi daya tarik juga bagi penggerakan KB pasca persalinan,” ujar Sirajuddin.
Berita Lainnya
Puspa Berseri Posyandu Bougenvile, Layanan Khusus HIV AIDS Inhil
Pj Bupati Inhil Didampingi Asisten dan Kepala Dinas Hadiri Pertemuan Bersama PUNJ Malaysia
Bupati Inhil Terima Bantuan Untuk Penanganan Covid-19 dari Berbagai Pihak
Selalu Jadi Incaran Foodies, Laksa Khas Tembilahan Seruput Kuah Creamy dan Gurih
Bupati Inhil Bersama Unsur forkopimda Sambut Kedatangan Gubernur Riau H Syamsuar di Belengkong
Bupati HM Wardan Sumbang Pembangunan Surau Nurul Iman dan Hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang Digelar PKDP
Pemkab Inhil Gelar Rapat Evaluasi Pembangunan Kabupaten Anggaran 2023
Dinkes Inhil Beri Perhatian Lebih 8 Pasien Penderita HIV AIDS
Heboh Ada Korban Meningal Dunia di Sumbar Diduga covid-19, Baru Dari Tembilahan.
Tingkatkan Kemudahan Pelayanan Publik, DPMPSTP Inhil Luncurkan Aplikasi SIMPATI
Tingkatkan Kualitas Kesehatan, Dinkes Inhil Lakukan Pertemuan Evaluasi Kesga dan Gizi
Lupus Masuk Penyakit Mematikan, Kadinkes Inhil Ajak Masyarakat Kenali Gejalanya