Ungkap Kasus TB, Dinkes Inhil Paparkan Gejalanya

Kepala Dinkes Inhil, Rahmi Indrasuri SKM MKL (sumber foto: Dok. Dinkes Inhil)

SIBERONE.COM - Sejak Januari hingga Agustus 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil) mencatat ada 568 kasus Tuberculosis (TB) dari target 2153 orang.

"Penemuan kasus TB di Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2022 sebesar 32,65% atau sebesar 933 orang dari target 2857 orang, sedangkan tahun 2023 (Januari-Agustus) sebesar 22,6% atau sebesar 568 orang dari target 2513 orang," ungkap Kepala Dinkes Inhil, Rahmi Indrasuri DKM MKL.

Dari data TB tahun 2023 kata Rahmi masih ada 437 pasien TB yang belum dievaluasi, diharapkan dengan data tersebut bisa dilakukan follow up dengan pemeriksaan mikroskopis yaitu BTA (prosedur untuk mendeteksi bajteri penyebab penyakit TB), karena pasien yang dinyatakan pengobatan lengkap baru 52 orang

"Dengan data itu diharapkan untuk tahun ini keberhasilan pengobatan dengan sembuh bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya," sebutnya.

Untuk itu, Rahmi berharap kerjasama tenaga Analis Puskesmas dan RSUD dapat melakukan pemeriksaan BTA bagi Pasien Tuberkulosis, pelacakan kontak dari kasus mangkir bisa dengan cara melakukan Follow Up pada Pasien TB serta Melakukan pengiriman uji slide tiap triwulan.

Rahmi mengatakan penyakit TB ini selalu menjadi perhatian pihak Dinkes karena merupakan penyakit yang dapat menular dan bersifat kronis. Apabila terkontaminasi kondisi fisik dengan cepat akan melemah dan menurun Dengan gejala demam, batuk, nyeri dada dan kelelahan.

"Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis tidak memiliki gejala. Ketika gejala memang terjadi, biasanya berupa batuk yang terkadang ada bercak darah, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, nyeri dada, kehilangan selera makan, kelelahan, malaise, panas dingin atau berkeringat," jelas Rahmi. 

 


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar