Kadinkes Inhil Jadi Narasumber pada Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting

Kadinkes Inhil, Rahmi Indrasuri, SKM., M.KL diwakili Sub Koordinator Kesga dan Gizi saat menyampaikan materi, Kamis (11/5/23). (sumber foto: Siberone.com/Nia Nismaini)

SIBERON.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Kadinkes Inhil), Rahmi Indrasuri S. KM, M. KL menghadiri Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2023 sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan tersebut.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Bapedda Inhil pada Kamis (11/05/2023) ini Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dengan melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Indragiri Hilir dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau.

Dalam pemaparannya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri, SKM., M.KL  yang diwakili Sub Koordinator Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rini Indriani menyebutkan  percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi yang konvergen meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

Dijelaskan, penurunan stunting menitik beratkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan bergizi, lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi dan anak, akses terhadap pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan, serta kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi.

Rini menyebutkan angka prevelensi stunting yang terjadi di Inhil pada tahun 2022 yakni 1,79%.

“Prevelensi stunting atau jumlah permasalahan stunting di Inhil masih terdapat 2 Kecamatan dengan Prevalensi Stunting tertinggi yaitu Pelangiran dan Teluk Belengkong,” sebutnya.

Rini memaparkan Bimtek satu hati dalam percepatan penurunan stunting yang dilakukan adalah sebagai berikut,:

- Melakukan Pendistribuasian Tablet Tambah Darah (TTD) ke semua Puskesmas dan Menggiatkan Kembali Promosi Promosi Kegiatan maupun Program Gizi Kia untuk diberikan kepada remaja putri.
- Melakukan Penjaringan Ibu Hamil KEK diwilayah kerja  Puskesmas  dengan Melibatkan Seluruh Bidan Desa.
- Melakukan Edukasi Terhadap Ibu hamil pentingnya konsumsi TTD dan memotivasi pendampingan  Minum TTD baik Oleh bides maupun kader
- Petugas kesehatan akan memberikan Edukasi tentang pentingnya menyusui (pemberian ASI Ekslusif) dan Membatasi penggunaan susu Formula bagi bayi jika tanpa indikasi Medis.
- memberikan Edukasi Kepada keluarga  Tentang MP ASI berbahan pangan lokal dan melakukan pelaksanana kelas ibu balita untuk edukasi Orang tua dan Keluarga.
- Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
- Anak berusia di bawah lima tahun (balita)  yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
- Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
- Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap.

Kegiatan ini diikuti seluruh camat di Kecamatan Kabupaten Inhil dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Inhil, H. Syamsuddin Uti.

 

Nia Nismaini


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar