Waspada Gagal Ginjal Akut, Segera Bawa ke Rumah Sakit Jika Anak Alami Ini

Ilustrasi anak yang dirawat di rumah sakit, (sumber foto: www.ninopedia.com)

 


SIBERONE.COM - Gagal ginjal akut misterius mengancam anak-anak Indonesia. Sejak Agustus hingga Oktober 2022, tercatat 152 kasus gagal gjnjal akut misterius pada anak di Tanah Air.


Dikutip dari detik.com, Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dr Yanti Herman menjelaskan, anak-anak dengan gangguan ginjal akut misterius mengalami pengurangan jumlah air kencing, bahkan pada beberapa kasus berhenti sama sekali.

Perihal gejala demam, tidak semua pasien mengalami sehingga tidak dikatakan sebagai gejala khas.


"Yang paling khas adalah penurunan jumlah air kencingnya atau buang air kecilnya yang kita kenal dengan oliguria atau sama sekali tidak ada urinenya atau yang kita kenal dengan anuria," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/10/2022).

"(Pasien gagal ginjal misterius) tidak mengalami gagal ginjal sebelumnya atau pasien tersebut memang pasien ginjal kronis. Dengan atau tanpa demam ataupun ada demam atau gejala infeksi lain pada 14 hari terakhir. Jadi demam ini memang bukan gejala yang khas, bisa disertai atau tanpa disertai demam atau gejala infeksi yang lain," imbuh dr Yanti.

Yanti menganjurkan para orangtua untuk memperhatikan warna dan jumlah urine anak di rumah. Jika terjadi pengurangan volume dan frekuensi, bahkan berhenti sama sekali, orangtua diminta untuk segera memeriksakan anak ke rumah sakit.

"Yang paling penting adalah memantau warna dan jumlah urine di rumah. Jika urine berkurang yaitu urine dikatakan berkurang jika jumlahnya kurang dari 0,5 ml per kg berat badan per jam dalam 6-12 jam atau bahkan tidak ada urine sama sekali, anuria selama 6-8 jam saat siang hari, maka pasien segera dirujuk kei rumah sakit. Jadi jangan dilakukan perawatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama," pungkas dr Yanti.

 

Sumber: Goriau


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar