Perampok yang Habisi Nyawa Ibu dan Anak di Kuansing Riau Ditangkap Polisi

Ilustrasi, Polisi meringkus perampok sekaligus pembunuh ibu dan anak, yang ditemukan di rumah mereka di Dusun Penghijaun, Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, (sumber foto: Liputan6)

 


SIBERONE.CKM - Polisi meringkus perampok sekaligus pembunuh ibu dan anak, yang ditemukan di rumah mereka di Dusun Penghijaun, Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuansing, Riau, Selasa (27/9/2022) malam lalu.

Kedua korban yang ditemukan meninggal berpelukan di ruang tengah rumah mereka itu, yakni Asnawati (60) dan anaknya Suryani (25).

Pascapembunuan polisi tidak butuh waktu lama mengungkap kasus tersebut.


Hasil kerja keras aparat kepolisian akhirrnya membuahkan hasil, dimana seorang tersangka yang diduga terlibat dalam kasus perampokan dan pembunuhan ibu dan anak di Kuansing akhirnya dibekuk.

Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata, saat dikonfirmasinya membenarkan perihal adanya dugaan pelaku yang diamankan terkait kasus tersebut. Namun, kapolres belum mengungkap identitas terduga pelaku secara detail.

"Iya benar (ada yang diamankan), ini kita juga lagi nyiapin bahan untuk rilisnya ya," ucap Rendra, dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com lewat sambungan telefon, Jumat (7/10/2022).

Tak hanya itu, polisi juga berhasil menemukan sepeda motor milik korban yang dibawa pelaku usai melakukan aksi kejinya. Sepeda motor korban dibuang pelaku di sungai, tepatnya di bawah Jembatan Benai.

Sepeda motor sudah dievakuasi dan dibawa oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti, "Iya, ada sepeda motor korban," sebut Kapolres.

Informasi mengenai temuan sepeda motor milik korban, juga diunggah oleh akun Instagram @infokuansing dalam bentuk video.

Tampak seseorang dari atas jembatan, mengabadikan momen sepeda motor milik korban diangkut dari dalam sungai ke daratan.

Sepeda motor ditarik oleh 3 orang dengan bantuan tali.

Polres Kuansing sudah mengamankan satu orang diduga pelaku, dan mengamankan Barang Bukti Sepeda Motor yang dibuang Pelaku di Jembatan Benai.

Motor Korban yang dibuang Pelaku di evakuasi Pagi ini Jum'at 7 Oktober 2022 sekitar Pukul 07.00 WIB.

Pendalaman info Selanjutnya kita tunggu info dari Pihak Kepolisian" tulis akun tersebut.

Diduga, kedua korban dihabisi dengan senjata tajam jenis kapak. Karena di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan barang bukti sebilah kapak dekat jasad kedua korban.

Selain menghabisi nyawa kedua korban, pelaku juga mengambil barang-barang berharga.

Seperti 1 unit HP merk Vivo, 1 unit HP merk Nokia, 1 unit sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor pelat BM 2548 XW, serta perhiasan.

Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi.

Mereka diantaranya yaitu orang yang pertama kali menemukan kedua mayat korban, kepala desa, rekan kerja korban Suryani, keluarga terdekat, dan lain-lain.

Ia menerangkan, di seputar lokasi kejadian, tidak ada kamera pengawas CCTV yang dapat menjadi petunjuk tambahan terkait kejadian ini.

Seperti 1 unit HP merk Vivo, 1 unit HP merk Nokia, 1 unit sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor pelat BM 2548 XW, serta perhiasan.

Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi.

Mereka diantaranya yaitu orang yang pertama kali menemukan kedua mayat korban, kepala desa, rekan kerja korban Suryani, keluarga terdekat, dan lain-lain.

Ia menerangkan, di seputar lokasi kejadian, tidak ada kamera pengawas CCTV yang dapat menjadi petunjuk tambahan terkait kejadian ini.

Maka kata Rendra, ia memerintahkan kepada Kasat Reskrim dan Kapolsek, untuk mengecek keberadaan CCTV di SPBU Kecamatan Pangean.

Menurut Rendra, berdasarkan pengakuan tetangga korban, ketika kejadian tidak ada yang melihat, mendengar teriakan atau suara minta tolong dari korban. Apalagi rumah korban juga posisinya lebih rendah dari jalan.

"Tidak ada (yang melihat atau mendengar), yang terdekat ada yang di depan rumah korban. Tapi yang di depannya itu, jalannya menurun sekitar 15 meter. Ketinggiannya 6 meter di bawah permukaan jalan. Jadi yang di depan itu pun nggak kelihatan, dari jalan hanya terlihat atapnya," urai Rendra.

Berdasarkan hasil autopsi jasad kedua korban, diketahui ada beberapa luka yang di tubuh mereka.

Pada kedua korban ditemukan beberapa luka serius, diantaranya kekerasan benda tajam di leher yang memotong pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan hebat sehingga disimpulkan sebagai sebab mati.

Ada pula luka di bagian tangan korban. Ada indikasi korban berupaya menangkis serangan dari pelaku yang menggunakan benda tajam.

 


Sumber: Tribunpekanbaru.com


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar