Angkutan Pedesaan di Garut Tabrak 7 Siswa dan 1 Pedagang, Tewaskan 2 Pelajar
SIBERONE.COM - Kecelakaan maut terjadi di depan SDN I Mandalasari Jalan Raya Rancasalak (arah Cijapati), Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (23/8/2022). Dua siswa SD Negeri I Mandalasari meninggal dunia akibat ditabrak angkutan pedesaan jurusan Kadungora-Rancasalak.
Angkutan pedesaan bernopol Z 1969 DM tersebut juga menabrak sejumlah siswa lain dan seorang pedagang keliling yang berada di depan sekolah.
Total ada 7 siswa dan 1 pedagang yang menjadi korban dalam insiden kecelakaan ini.
Kepala Polsek Kadungora Kompol Krisna Irawan mengatakan kecelakaan itu terjadi sekira pukul 09.30 WIB, saat jam istirahat sekolah.
Kecelakaan terjadi karena laju angkot yang dikemudikan Jajang Nurdin tersebut oleng ke kiri, ke arah sekumpulan anak sekolah yang sedang jajan di pinggir jalan pada jam istirahat.
"Terjadi kecelakaan dengan TKP Jalan Raya Rancasalak, Kampung Pesantren Hilir, Desa Mandalasari. Satu meninggal dunia di tempat, satu meninggal di rumah sakit," kata Kompol Krisna Irawan.
Dia menuturkan, 5 anak sekolah dan seorang pedagang yang selamat mengalami luka ringan dan luka berat. Para siswa yang menjadi korban merupakan siswa kelas 3 dan 4 di sekolah tersebut.
"Para korban luka berat dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut, sementara korban luka ringan mendapat perawatan di Klinik Nurhayati Kadungora," ujarnya.
Sopir angkutan pedesaan saat diamankan aparat kepolisian. Kepada petugas, sopir yang berdomisili di Kampung Cikaso RT 01 RW 16, Desa Rancasalak, ini mengaku kecelakaan itu terjadi karena ia mengantuk.
"Sudah ditangani Satlantas Polres Garut," ucap Kompol Krisna Irawan.
Video amatir pasca kecelakaan pun beredar luas melalui aplikasi perpesanan instan WhatsApp. Video tersebut menggambarkan situasi dramatis, yakni saat sejumlah siswa yang menjadi korban tergeletak di pinggir jalan.
Sejumlah warga mencoba mengevakuasi para korban dengan menggendong mereka. Salah satu siswa yang digendong tampak tak sadarkan diri dengan pakaian seragam yang telah berlumuran darah. Fani Ferdiansyah.
Sumber: SINDOnews.com
Berita Lainnya
424 Warga Binaan Lapas Klass IIA Tembilahan Peroleh Remisi HUT RI
Aktivis HAM Desak 3 Nelayan Aceh Penyelamat Rohingya Dibebaskan
Ketua GIAK Minta KPK Harus Libatkan Intelijen untuk Buru Harun Masiku
BNI Dorong Pertumbuhan KUR Memacu Kinerja Mitra Debitur
Sah Dilantik, Mantan Bupati Inhil 2 Priode Dr H Indra Muchlis Adnan Jadi Advokat
Forum Pekanbaru kota Bertuah Santuni 60 Anak Yatim
Pererat Silaturahmi, Babinsa Taraman Komsos dengan Kades dan Perangkat Desa
DUTA Blora Adukan Pencemaran dan Perusakan Kali Grojogan
Dukung Gerakan Jateng di Rumah Saja, Tempat Wisata di Tegal Tutup Selama 2 Hari
Pasca Serangan Teroris di Gereja dan Mabes Polri, Panglima TNI Perintahkan Peningkatan Pengamanan
Misi Bantuan Kendali Operasi PLN dari Luar Papua, Pantang Pulang Sebelum PON XX Papua Sukses
Media Pembelajaran, Kodim Batang Terima Wasrik Itdam IV/Diponegoro