Selesaikan Studi Strata Tiga, Irjus Indrawan Tercatat Sebagai Doktor Pertama di Kecamatan Gaung Inhil

Promovendus Dr. Irjus Indrawan, S. Pd. I,. M. Pd. I (sumber foto: Istimewa)

 

 

SIBERONE.COM - Meski dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga yang sederhana, sosok Dr. Irjus Indrawan, S. Pd. I,. M. Pd. I yang dikenal dengan gelar irjus anak paret tidak surut kemauannya untuk menuntut ilmu hingga mencapai Strata Tiga (S3). 

Terbukti, sejak dirinya ikut dalam pelaksanaan ujian disertasi di kampus Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Rabu (6/7/2022) Irjus yang lahir di sebuah kampung di Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil, tepatnya di Paret Nibung Desa Pungkat resmi menyandang gelar Doktor. 

"InsyaAllah hari ini Rabu tanggal 06 Juli 2022 saye promosi Doktor di UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi," terang Irjus, Senin, (04/07/2022).

Bukan hanya itu saja, pencapaian anak dari Bapak Jasman (alm) dan ibu Salimah ini menjadikan dirinya sebagai Doktor pertama di kecamatan Gaung kabupaten Indragiri Hilir. 

"Dan alhamdulillah saye Doktor pertama di Kecamatan Gaung," lanjutnya.

Dari hasil tersebut Irjus Indrawan mampu membuktikan bahwa anak pelosok negri mampu meraih mimpi. Dan dalam catatannya ia terus memotivasi dirinya agar bisa memecahkan mitos tentang pendidikan harus menunggu uang banyak terlebih dahulu. 

"Pendidikan itu merupakan senjata paling ampuh untuk mendobrak kebodohan dan kemiskinan, sehingga saye terus ingin berbuat dan belajar, alhamdulillah saye mampu mematahkan pandangan negatif tentang "anak paret sulit untuk sekolah tinggi, anak paret adalah anak yang terkebelakang akan pendidikan," tegasnya.

Irjuzs yang saat ini bekerja di Prodi Manajemen pendidikan islam, Universitas Islam Indragiri (UNISI) TEMBILAHAN ini membeberkan jika ia tak pernah berfikir akan sampai dititik ini, namun dikatakannya adanya tekat dan semangat yang tinggi yang mampu menghantarkannya menjadi Doktor pertama di Kecamatan Gaung.

"Dulu Saye tidak pernah terpikirkan akan mampu mencapai jenjang strata pendidikan tertinggi ini, karena kondisi ekonomi orangtua, dan susahnya akses pendidikan pada waktu itu. Namun semangat dan dorongan orangtua akhirnya saye bertekat untuk dapat sekolah tinggi paling tidak dapat melebihi pendidikan orangtua, karena orangtua saya hanya tamat SR (SD). Dan alhamdulillah saye mampu sampai mencapai Strata Tiga(S3).

Kendati demikian, Irjus yang kini sudah menyandang gelar S3 dengan konsentrasi manajemen pendidikan islam terus memberikan motivasi kepada generasi muda untuk terus bersemangat dalam menjalani pendidikan. 

"Jangan pernah putus asa, selagi ada niat, InsyaAllah dari yang terbatas akan melampaui batas," katanya.

Untuk diketahui, pendidikan Kuliah S3 Irjus Indrawan ini dibiayai oleh  Beasiswa S3 yang diselenggarakan Kemenag RI dalam Program 5000 Doktor.

"Saye alhamdulillah kuliah S3 secara gratis, karena saye tahun 2018 berhasil lolos seleksi Beasiswa S3 dalam negeri yang diselenggarakan oleh Kemenag RI dalam Program 5000 Doktor. Dan alhamdulillah hari ini tahun 2022 saye mampu mempertahankan disertasi saye," pungkasnya.

Di sisi lain, Irjus juga mengungkapkan pengalaman dalam menempuh pendidikan banyak hal pahit yang ia lewati, dimulai dari pengalaman S1 bekerja serabutan hingga melanjutkan S2 yang sering kekurangan serat makanan. 

Alternatif bekerja sambil kuliah merupakan solusi utama untuknya demi mencukupi biaya hidup dan pendidikannya sehingga bisa menuju cita-cita mulianya ini. 

"Sewaktu S1 dan S2, saye kuliah dengan biaya mandiri, karena orangtua ekonominya sulit, sehingga tidak cukup untuk biaya hidup di Pekanbaru. Dulu saye sering makan apa adanya, jauh dari kata 4 sehat 5 sempurna, saye sambil kuliah sambil kerja, kerja serabutan, nambal ban, cuci motor, ngamen, dan saye sering jadi stokar oplet untuk ke Kampus, selain dapat uang juga gratis ke kampus. Pada intinya, jangan malu untuk bekerja selagi halal, karena tujuan kita kuliah untuk merintis masa depan yang lebih baik dan membahagiakan orangtua bukan untuk Kuliah Bergaya," ungkapnya menceritakan perjalanan masa kuliah.

Atas pencapaian yang diraih hari ini, Irjus tidak pernah lupa akan jasa orang-orang yang telah membantu baik berupa dukungan motivasi maupun juga dukungan materi lainnya. 

"Yang pertama dalam memotivasi saye untuk kuliah adalah Alm. Ayah saye, ibu dan abangda Jauhari. Mereka selalu memberikan motivasi untuk selalu bangkit disaat sedang terpuruk. Selain itu, orang yang sangat memberikan saya motivasi adalah Bapak Dr. H. Indra Muklis Adnan yang merupakan mantan bupati Indragiri Hilir. Walaupun beliau sudah Tua, tapi semangat beliau untuk pendidikan sangat tinggi. Beliau banyak mendirikan lembaga pendidikan, beliau juga terus kuliah, sehingga saye merasa terpanggil untuk dapat gelar akademik seperti beliau juga, alhamdulillah, akhirnya saye dapat juga gelar akademik (S3) seperti beliau," paparnya.

Terkahir, Irjus kembali memotivasi anak muda dan khalayak ramai untuk tetap fokus menggenggam mimpi dan pada suatu hari kemudian bisa mewujudkannya. 

"Mudah-mudahan keberhasilan saye ini dalam menggapai pendidikan ini, mampu memberikan motivasi kepada khalayak ramai khususnya anak anak paret, jangan takut untuk bermimpi besar, kalaupun kita jatuh, kita jatuhnya diantara para bintang," tutup Irjus si Anak Paret tersebut.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar