Terkait Rasisme: Wagub Awas Dibohongi Provokator Ajak Bikin Rusuh di Manokwari

Wakil Gubernur Papua Barat Muhammad Lakotani

SIBERONE.COM -  Diduga adanya Seruan atau ajakan Aksi Turun jalan 26 Januari 2021 di Manokwari dari oknum tertentu.

Senin, 25 Januari 2021 Pukul 13.00 WIT telah di peroleh informasi tentang dari Akun Face Book dari salah satu warga berupa seruan atau ajakan yang bernada provokasi dengan bunyi *Manokwari 26 Januari 2021, MONYET PAPUA TURUN KEJALAN*.

Dimana isi dari seruan / ajakan tersebut adalah Manusia Papua serupa Gambar Allah. Menggapa era pemerintahan Jokowi Rasis kepada orang Papua terlalu berlebihan. 

Benar benar orang Papua Monyet. Pasti tidak lakukan Perlawanan. Tetapi, 0rang Papua sebagai serupa gambar Allah. Maka, seluruh Rakyat Papua di Kota Manokwari turun kejalan. 

Adanya seruan atau ajakan tersebut berkaitan dengan rasisme yang ditujukan kepada Natalius Pigai. Postingan seruan tersebut dimungkinkan sengaja dibuat oleh oknum tertentu untuk menghasut masyarakat OAP untuk bersama-sama melakukan aksi Unjuk Rasa memprotes Rasisme. 

Apabila dilaksanakan seruan tersebut maka tidak menutup kemungkinan kejadian kerusuhan seperti 19 Agustus 2019 di Manokwari bisa kembali .

Bertempat di Hotel Aston New Jln.Drs.Esau Sessa Sowi Kabupaten Manokwari telah dilakukan Konfrensi Pers Pernyataan Sikap oleh Wakil Gubernur Papua Barat konfrensi pers yang dilakukan oleh Bpk Muhammad Lakotani,SH,M.Si  (Wakil Gubernur Prov.Papua Barat) Tentu dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas di Papua Barat, 

Ia juga mengatakan kepada masyarakat di Wilayah Provinsi Papua Barat, dalam hal ini atas nama pemerintah, ia  minta mari  memberikan dukungan kepada aparat penegak Hukum dalam hal ini Kepolisian supaya mengambil langkah-langkah cepat dan kemudian menangkap dan memproses Hukum. 

"kepada kita semua mari kita jaga kondusifitas daerah kita ini supaya tetap aman, tetap damai supaya apapun aktifitas (kerja) kita apakah kita mahasiswa, apakah kita pelajar, apakah kita pedagang, apakah kita tukang ojek, nelayan, pegawai negeri, kita dapat melaksanakan seluruh aktifitas kita dengan baik dan juga tanpa ada gangguan-gangguan yang berarti," ungkapnya.


Lebih lanjut wagub, sedang dalam proses membangun daerah ini, jangan sampai memberikan reaksi yang berlebihan tentu akan merugikan daerah  sendiri, merugikan apa yang sudah bersama di kerjakan dalam waktu yang cukup panjang dengan tentu menguras energi bersama, mari  jaga hasil-hasil pembangunan yang tercapai selama ini.

"Oleh sebab itu mari kita semua dewasa dan bersikap lebih arif, kita memberikan dukungan kepada aparat penegak Hukum dalam hal ini Kepolisian bisa mengambil langkah-langkah cepat supaya kejadian semacam ini ada efek jera dan pembelajaran bagi siapapun yang coba-coba bermain dengan isu rasis", pungkas wagub.(ONE 007/L.A)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar