Gunung Dempo di Sumsel Semburkan Abu Vulkanik Disertai Gempa

Gunung Dempo di Sumatera Selatan (sumber foto: Detik.com)

 


SIBERONE.COM - Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan menyemburkan abu vulkanik disertai gempa pada Selasa, (31/5). Semburan abu vulkanik terjadi setelah Januari lalu status waspada ditetapkan di gunung api tersebut.

Pengamat Pos Pemantau Gunung Api Dempo Wiwit Jlian mengatakan sebaran semburan abu vulkanik dengan radius lima kilometer ke arah timur yakni kawasan perkebunan teh PTPN VII di Kampung Dua Pagaralam. Semburan terjadi Selasa (31/5) pada pukul 01.45 disertai gempa selama 239 detik.

"Aktivitas ini sudah dilaporkan ke pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ujar dia, Selasa (31/5).

Sejak Januari 2022, Gunung Dempo berstatus waspada level II setelah terpantau adanya aktivitas hembusan gas atau asap dari arah kawah puncak meski secara visual sempat tertutup kabut.

Sejak saat itu, jalur pendakian ditutup dan pendaki dilarang mendekat ke kawah Gunung Dempo radius satu kilometer dan bukaan kawah radius dua kilometer ke sektor utara

"Nantinya akan diputuskan terkait status dan penjelasan vulkanik yang terjadi di Gunung Dempo secara terperinci," ujar Wiwit.

Sementara Ketua Forum Pecinta Alam Besemah Arindi mengatakan, sejak awal tahun kondisi Gunung dempo sepi dari wisatawan. Meski begitu untuk pendakian dan wisatawan tetap aman asalkan mematuhi jarak rekomendasi keamanan yang telah ditetapkan.

"Keaktivitasan di Gunung Dempo ini memang sering terjadi, tapi masih aman selagi masih mematuhi jarak rekomendasi. Warga dan pendaki harap tenang namun waspada. Cari sumber informasi yang bisa dipercaya seperti dari Brigade dan PVMBG," kata Arindi.

Terpisah, Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan BPBD setempat yakni Pagaralam, Lahat, dan Empat Lawang telah diinstruksikan untuk meninjau kembali Rencana Kontijensi, menyesuaikan kondisi lapangan sesuai kondisi aktual yang ada.

"Rencana termasuk pembuatan jalur evakuasi atau titik pengungsian serta mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti tenda dan peralatan sanitasi, atau membuat dan memperbaharui rencana kontijensi yang sudah ada sudah dilakukan sejak Januari," kata Ansori.

 

Sumber: CNN Indonesia


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar