Pejuang Limbah : Tolong Kami Pemkab Lebak Akibat Dampak Galian C


SIBERONE.COM - Masyarakat Desa Mekarjaya Kecamatan Cimarga khususnya para petani tetap berupaya terus-menerus memperjuangkan hak- hak mereka akibat dari dampak galian pasir yang berada di wilayah Kecamatan Cimarga hingga mengakibatkan puluhan lahan persawahan produktif milik mereka hancur terendam selama sekitar 7 tahun berjalan.

Dimulai melakukan rapat dengar pendapat di DPRD Kabupaten Lebak dan mengadakan aksi di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan terbaru kemarin pada Kamis (3/2/2022) mereka (para petani,red) melakukan aksi damai berikut do'a bersama didepan Kantor Pemkab Lebak bersama sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa.

"Upaya-upaya sudah kami tempuh dan berharap agar para pemangku kebijakan lebih bisa peduli terhadap nasib kami," ungkap Asep salah satu pejuang limbah kepada awak media Jum'at (4/2/2022).

Lanjut dikatakan Asep, harus seperti apa dan bagaimana agar semua tuntutan para petani secepatnya ditanggapi dan diberikan solusi.

"Semua kami lakukan semata-mata hanya untuk menuntut hak. Apa dan bagaimana tanggapan solusi dari para pemangku kebijakan. Hingga kini kami masih menunggu hasil," terangnya.

Sementara itu, Sardan Ketua Pejuang Limbah mengungkapkan penuh harap kepada semua pemangku kebijakan untuk bisa jauh membuka mata hati dan turun ke lapangan.

"Lihat dan bagaimana nasib para petani,dan lihat kami bagaimana harus memenuhi kebutuhan sehari-hari ini," ungkapnya lirih menahan air mata.

Lebih jauh, Sardan memaparkan keinginan masyarakat yakni menuntut normalisasi kembali sawah yang sudah tercemar limbah/penyodetan Kali Cimarga, menuntut ganti rugi lahan masyarakat tanpa pandang bulu, cabut ijin pelaku yang tidak bertanggung jawab, pemerintah daerah harus tegas mengenai persoalan galian C.

"Masyarakat sangat kesusahan akibat dari penambang galian pasir selama bertahun-tahun apakah itu kurang jelas ! Semoga Allah membuka hati nurani pemerintah khususnya Pemkab Lebak," tuturnya.

"Harus kemana lagi arah yang harus ditempuh. Coba lihat akibat dampak galian pasir lahan kami sekarang jadi hening, yang biasanya dipakai kesibukan sehari-hari, sekarang hanya genangan air dan kering," pungkasnya berlinang air mata. (*)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar