SIBERONE.COM - Stigma negatif masyarakat pada penderita penyakit kusta yang banyak dijauhi dan dikucilkan dari masyarakat, dikarenakan masyarakat takut tertular penyakit ini, menjadi perhatian Wali Kota Tegal, H. Dedy yon Supriyono.

“Sayangnya, stigma itu masih ada di masyarakat kita sekarang di jaman pengobatan sudah sangat maju,” ujar Dedy Yon, saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Kusta Sedunia tahun 2022, di Pendopo Ki Gede Sebayu, Balai Kota Tegal, Senin (31/1/2022).

Hari kusta sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 30 Januari. Dan tema peringatan Hari Kusta Sedunia pada tahun 2022 ini adalah “United for Dignity” bersatu untuk martabat, penderita kusta.

Sesaat setelah menyerahkan bantuan ke penderita kusta, Dedy Yon menyampaikan bahwa memperingati hari kusta sedunia setiap tahun, seperti yang kita peringati hari ini, salah satu tujuannya adalah untuk menghilangkan stigma buruk para penderita kusta. 
Padahal penularan penyakit kusta tidak semudah yang di stigmakan oleh masyarakat. Tidak hanya dengan berdekatan atau bersalaman dengan penderita kusta lalu pasti akan ikut tertular. Para penderita ini tidak seharusnya dijauhi dan ditakuti.

Dedy Yon menyebut mereka membutuhkan bantuan, perhatian dan dukungan untuk bisa kembali sehat dan bisa kembali berkegiatan di masyarakat.

Komitmen Pemerintah disampaikan Dedy dengan menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tegal juga akan senantiasa memberikan pelayanan informasi dan penanganan penyakit yang sebaik-baiknya bagi siapapun yang membutuhkan pelayanan kesehatan berkaitan dengan penyakit kusta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari, dalam giat yang sama menjelaskan bahwa Indonesia masih menduduki peringkat ketiga dalam penyakit kusta setelah India dan Brasil.

Sedangkan provinsi yang paling banyak penderita kusta di Indonesia adalah Papua dan Sulawesi.

Nnamun demikian dr. Prima juga menyampaikan bahwa, di pulau Jawa juga terdapat daerah kantong yang masih memiliki jumlah penderita kusta cukup banyak, termasuk di Provinsi Jawa Tengah.

Untuk Kota Tegal, jumlah penderita kusta ada 33 orang, 15 penderita sudah menjalani terapi dan sembuh dan 18 penderita masih menjalani terapi. Sedangkan untuk angka kecacatannya masih diatas 5%, menurutnya angka kecacatan lebih dari 5% mengindikasikan bahwa penderita ditemukan dalam posisi yang sudah parah.

Oleh karena itu, Ia mengingatkan kepada semua pihak agar lebih menggiatkan deteksi dini agar supaya pengobatan untuk penderita kusta bisa dilakukan lebih dini dan angka kecatatan bisa di minimalisir, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri, butuh bantuan pihak-pihak terkait dalam mendeteksi dini penderita kusta.

“Mari kita bersama-sama lebih menggiatkan diteksi dini supaya pengobatan untuk penderita kusta lebih dini dan angka kecacatannya bisa diminimalisir,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal.

dr. Prima  juga menyampaikan bahwa Kota Tegal terus mengupayakan untuk mengeliminasi kusta di tahun 2027, yaitu dengan prevalensi kusta kurang dari 1/10.000 penduduk dan angka kecacatanya kurang dari 5 %. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar