Bangunan Dayah Darul Huda Lueng Angen Terancam Abrasi Sungai Arakundo


SIBERONE.COM - Dayah Darul Huda Lueng Angen yang di pimpin ulama kharismatik Aceh Teungku Muhammad Daud Ahmad atau lebih dikenal dengan sapaan Abu Lueng Angen, Dayah ini terletak tidak jauh dari bantaran Sungai Arakundo, tepatnya di Desa (Gampong) Krueng Lingka Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. Dayah ini merupakan salah satu Dayah Salafi murni di Aceh, dan saat ini sudah menampung sekitar 4500 para santri dari berbagai provinsi yang datang untuk mondok dan menimba ilmu agama di Dayah tersebut. 

Pantauan media ini, Jum'at (7/1/2022) sekitar 20 meter dibelakang bangunan Dayah yang begitu indah, terlihat Sungai Arakundo yang airnya mengalir deras. Sungai ini dikenal angker dan sering meluap, berada di wilayah Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur. 

Arus Sungai Arakundo sudah mengikis bantaran sungai tersebut, beberapa tokoh masyarakat setempat mengatakan air sungai tersebut sejak beberapa tahun terakhir sering meluap, apalagi diwaktu musim hujan hingga banjir sering melanda pemukiman warga. 

Tgk Ahmad Yani sapaan akrab Abi Paya Tukai didampingi Tgk Abdulah Dewan Guru Dayah Darul Huda Lueng Angen bersama Ketua LSM Acheh Future Razali Yusuf (Cekli) saat ditemui media ini mengatakan
air Sungai Arakundo sering meluap pada saat curah hujan tinggi. Sehingga bantaran sungai terkikis air dan abrasi sudah mengancam akan runtuhnya bangunan Dayah Darul Huda.

"Coba lihat, abrasi semakin parah akibat luapan air sungai, karena besarnya air  mengakibatkan adanya kerukan bantaran sungai di belakang bangunan bilik santri yang berlantai tiga. Kita sangat khawatir abrasi sungai ini terancam bangunan Dayah. Oleh karenanya, kita berharap kepada Pemerintah Aceh dan Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 untuk segera memasang bangunan batu gajah. Jika tidak, abrasi sungai ini akan meruntuhkan bangunan Dayah," kata Abi Paya Tukai saat ditemui.

Abi juga menjelaskan, bantaran Sungai Arakundo yang berada dibelakang bangunan Dayah Darul Huda Lueng Angen harus diberi tumpukan batu gajah atau di bagian sisi sungainya agar lebih kuat menahan abrasi dari hantaman air di saat banjir melanda seperti sekarang ini.

"Abrasi sungai di belakang Dayah Darul Huda telah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun kondisinya semakin parah, sejak hujan deras dalam seminggu terakhir ini. Sekitar 100 meter bantaran sungai ini sudah mengancam keselamatan bangunan Dayah, makanya harus segera di antisipasi.
Penanganan serius harus segera dilakukan pemerintah, sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Apalagi di Dayah Darul Huda Lueng Angen ada sekitar 4500 para santri," harap Abi Paya Tukai.

Ketua LSM Acheh Future Razali Yusuf yang akrab disapa Cekli mengatakan kerusakan bibir Sungai Arakundo tepatnya di belakang bangunan Dayah Darul Huda diakibat hantaman derasnya air dan sudah mengkhawatirkan pimpinan Dayah dan para santri. "Bantaran sungai ini butuh penanganan permanen agar dewan guru dan para santri Dayah tidak dihantui rasa takut terhadap ancaman bencana, kerusakan bibir sungai ini sekitar +- 700 meter. Hemat Cek li, galian C di seputran bangunan dayah juga harus di tertipkan, karna akibat galian C, berakibat lonsor tebing sungai.
Kita sangat berharap perhatian pemerintah atau anggota DPR RI asal Aceh untuk segera menangulanginya," tandasnya. (Zainal)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar