Presiden Perintahkan Konversi LPG ke Kompor Induksi, PLN: Kami Sudah Siap
SIBERONE.COM - PT PLN (Persero) siap mengawal program pengalihan kompor berbasis energi import (LPG) ke kompor berbasis energi domestik (kompor listrik) atau yang lebih dikenal kompor induksi, sebagai solusi menekan impor dan memperbaiki neraca perdagangan.
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengumpulkan jajaran direksi serta komisaris PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). Dalam salah satu arahannya, Kepala Negara meminta program transisi energi dijalankan, seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.
"Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN _oversupply._ Artinya, pasokan dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina turun," tegas Presiden Jokowi.
Merespons arahan Presiden, PLN berkomitmen siap menjalankan program konversi kompor induksi. Bahkan, PLN sebenarnya tengah menggulirkan program Satu Juta Kompor Induksi.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan dengan cadangan daya yang telah lebih dari 30 persen di hampir seluruh sistem kelistrikan, PLN siap mendukung program konversi kompor induksi.
"PLN juga siap menggulirkan diskon tambah daya guna mempermudah pelanggan untuk beralih ke kompor induksi," ujarnya.
Salah satunya saat ini tengah berjalan, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021 bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerjasama dengan PLN.
Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia, terjadi penghematan Rp 28.500,- dari biaya memasak setiap bulan.
Selain itu, karena ini sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat, PLN juga terus mengampanyekan electrifying lifestyle yang salah satunya penggunaan kompor induksi.
“Kami memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kelebihan dan manfaat penggunaan kompor induksi,” tutur Bob.
Dari sisi waktu memasak juga lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas. Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu. Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas.
Dari sisi penghematan, sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penggunaan induksi berpotensi memberikan penghematan Rp 60 triliun bagi negara.
"Ini percepatan penekanan impor dalam 5 tahun ke depan, kalau kita bisa ubah minyak tanah ke LPG kenapa ga ubah LPG ke listrik saja," kata Erick dalam konferensi pers pada 31 Maret 2021.
Berita Lainnya
Kejati Riau Periksa 20 Saksi Terkait Dugaan Korupsi BLU UIN Suska Tahun 2019
Ustad Fachnurijan meminta bantuan biaya pelepasan lahan kepada PWNU Riau, T.Rusli Ahmad : Kita akan bantu sepenuhnya
Polri Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk 2.282 Purnawirawan Polri
Hilang Terseret Arus di Sungai Belawan Medan, Jasad Hasyim Ditemukan Hanyut 6 Km
Bertemu Kepala Badan Narkotika Nasional, Bamsoet Jajaki Kerjasama IMI dan BNN Bangun Pusat Rehabilitasi Narkotika
Serda Eko Dampingi Puskesmas Laksanakan Rapid Antigen
Bakal Maju Menjadi Kandidat Ketua KNPI Inhil
236 Desa dan Kelurahan Akan Ikuti Bimtek Administrasi Kependudukan
Percepat penanganan Covid-19, Babinsa Manahan melaksanakan Kegiatan PPKM di Pasar Burung Depok
Isi Kekosongan Jabatan Kepala Daerah, Kemendagri Diminta Jangan Salah Pilih Penjabat
Binaan Pokjaluh Singkil Kumandangkan Shalawat Al Qiram pada Peringatan Isra' Mi'raj
Petugas Pelayan Publik dan Lansia Mulai Divaksin