Kabid Humas : Tak Ada Kriminalisasi Dalam Perkara Pengrusakan Pabrik di Pekalongan
SIBERONE.COM - Kasus dua warga Buaran, Pekalongan, yang mendatangi sebuah pabrik tekstil di Pekalongan dan berujung pada pengrusakan inventaris ditanggapi Polda Jateng.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan tidak ada kriminalisasi dalam kasus tersebut. Dirinya meminta siapa pun yang menghembuskan isu kriminalisasi agar mempelajari kasus tersebut dengan benar.
"Hak hak tersangka pun sudah di gunakan utk Mem praperadilan-kan Polri dalam kasus ini. Buktinya, putusan hakim menolak gugatan dan memutuskan sah tindakan penyidik, dalam artian tidak ada kesalahan prosedur," ungkapnya.
Iqbal menegaskan setiap perkara harus dilihat secara detil serta obyektif dan semua yang dijalankan Polres setempat sudah sesuai dengan KUHAP maupun KUHP.
Kombes M Iqbal menuturkan kronologi kasus pengrusakan itu bermula dari sejumlah orang yang masuk secara paksa masuk ke lingkungan pabrik PT Panggung Jaya Indah Textil, Pekalongan. Mereka ingin ketemu dengan dua pimpinan pabrik Hamzah dan Agung.
"Karena tidak sabar, mereka kemudian masuk ke ruang boiler pabrik dan meminta mesin dimatikan. Operator boiler kemudian minta petunjuk supervisornya. Kemudian supervisor tidak berani memutuskan dan lapor pimpinan pabrik," jelasnya.
Pada situasi itulah, tambah Iqbal, dua orang berinisial MA dan KU mengambil bongkahan batu bara kemudian melempar kaca panel elektrik boiler dan dinding sampingnya sehingga pecah.
"Jadi kejadiannya murni pengrusakan sesuai pasal 170 ayat 1 KUHP," jelas Kabidhumas.
Demikian pula dengan Berkas Perkara Penyidikan sudah dinyatakan Lengkap P21 oleh jaksa dan tahap dua-nya segera diserahkan ke kejaksaan, Selasa (19/10).
"Kami tegaskan lagi tidak ada kriminalisasi dalam perkara ini. Jadi tuduhan kriminalisasi seperti yang dihembuskan LBH Semarang di beberapa media Nasional, kami nilai kurang pas. Silahkan lihat kasusnya secara detil dan jangan menggiring opini publik seolah ada kriminalisasi," tegasnya.
Kabidhumas menambahkan, publik saat ini sudah cukup cerdas dan selektif untuk menilai sebuah berita, benar atau tidak. Untuk itu semua pihak agar diminta untuk menghormati proses hukum yang berjalan serta menyerahkan putusan kasus tersebut pada level pengadilan.
"Jika ada permasalahan, silahkan gunakan jalur hukum yang ada. Demikian juga ketika proses hukum sudah berjalan, masyarakat disilahkan memantau secara jernih dan menghormati prosesnya. Hukum kan dibuat untuk kepentingan kita bersama," tandas Kabidhumas menutup pembicaraan. (*)
Berita Lainnya
Bupati Rocky Pantau Vaksinasi Booster Covid-19 untuk ASN di Aceh Timur
Ziarah Kubur ke Mantan Bupati Brebes
Mengawali Peringatan HUT RI ke-76, Dewi Aryani Bagikan Bantuan untuk Pedagang Asongan di Pantai Cemara
Sopir Travel Terdampak PPKM Dapatkan Bansos dari Satlantas Polres Majalengka
Bupati Dawam Rahardjo : Kerjasama Lintas Program/Sektor Dalam Penanganan Kasus Stunting Tahun 2022
Antusias Masyarakat Sangat Tinggi Ikuti Vaksinasi Dosis 2
Dukung Perekonomian Desa, BUMDes Rahmat Desa Teluk Kiambang Terus Tingkatkan Eksistensi
Hadiri Launching Sulsel Kebut Vaksinasi, Kapolda Tegaskan Polda Sulsel dan Jajarannya Siap Mendukung
Danlanal Tegal Irup Renungan Suci
Dianggap Membahayakan, Polisi Amankan Balon Udara dan Petasan
Tinjau Pelaksaan SKB, Bupati Harap CASN Miliki Motivasi Membangun Lebak
Jelang Ramadhan, Polres Tegal Kota Gelar Apel Kaposkamling