BPJAMSOSTEK Pekanbaru Kota Ajak Perusahaan Lindungi Orang yang Disayang
Pemenang Lomba Inovasi TTG Ikut Semarakkan Jambore PKK Kota Tanjungpinang
Bawaslu Inhil Akan Lakukan Tahapan Rekrutmen Panwascam Pilkada 2024
DPD PAN Pekanbaru Gelar Silaturrahmi Politik Bersama DPC Demokrat Pekanbaru
Pasok Listrik 993 MVA, PLN dan GIIC Deltamas Kolaborasi Kembangkan Pusat Data Nasional Pertama di Indonesia
SIBERONE.COM - Kehadiran Pusat Data Nasional di Greenland International Industrial Centre (GIIC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, menjadi langkah pertama pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai _hub data center_ internasional. PT PLN (Persero) siap memasok listrik sebesar 993 Mega Volt Ampere (MVA) ke pusat data berstandar internasional pertama di Indonesia tersebut. Rabu (8/9/2021).
Keandalan suplai listrik 24 jam dibutuhkan untuk mendukung operasional pusat data yang rencananya dibangun kawasan GIIC-Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. PLN menyiapkan infrastruktur kelistrikan yang andal, berkualitas, dan _green_ dengan tarif kompetitif.
“Sesuai keinginan dunia internasional saat ini, mereka membutuhkan suplai tenaga listrik dengan jumlah yang tepat, dapat diandalkan dan _green._ Sesuai arahan Presiden RI untuk menjadikan Indonesia sebagai _hub data center_ internasional, PLN siap mendukung rencana tersebut sebaik-baiknya,” ujar Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam Penandatanganan Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik GICC – Kota Deltamas, Selasa (7/9/2021).
Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan penyiapan infrastruktur ketenagalistrikan berguna mendukung penyiapan infrastruktur _data center._ Pada dasarnya, bisnis _data center_ adalah bisnis _power supply,_ sehingga kebutuhan data setara dengan tersedianya suplai tenaga listrik.
Kapasitas konsumsi data center per kapita Indonesia masih sangat kecil, 1 Watt per kapita, atau sekitar 270 Mega Watt (MW) untuk memenuhi pusat data saat ini. Bandingkan dengan Jepang yang memiliki rata-rata kapasitas konsumsi pusat data 10 watt per kapita, Singapura 100 watt per kapita. Sehingga, jika ingin setara dengan Jepang, setidaknya Indonesia memerlukan 2,7 Giga Watt (GW) hanya untuk pusat data.
"Ini kolaborasi penting sebagaimana harapan Presiden RI, yaitu kerja bersama dan kerja terkoordinasi. Sinergi-sinergi seperti ini akan menghasilkan efisiensi nasional yang besar dan mendorong produktivitas nasional yang tinggi," kata Johnny.
Zulkifi menambahkan, bagi PLN kerja sama dengan GIIC ini membuktikan jika PLN mampu menyediakan listrik yang berkualitas dan andal dengan tarif kompetitif untuk kebutuhan pusat data nasional. Melalui kepastian suplai listrik yang sesuai dengan standar internasional, pelanggan bisa lebih fokus mengelola inti bisnis mereka.
Pelanggan juga akan mendapatkan opsi pemenuhan energi terbarukan melalui beragam produk dan layanan PLN, seperti _Renewable Energy Certificate_, _Premium Green_, _Carbon Credit,_ maupun produk lainnya yang dibutuhkan oleh pengembang atau investor _data center_ international.
“Bagi kami, kerja sama ini sudah merupakan sebuah amanah untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan listrik bagi industri di Indonesia,” tambahnya.
Zulkifli menegaskan, ke depan PLN siap bekerja sama dengan pengembang kawasan atau investor _data center,_ berskala nasional maupun internasional, yang hendak berinvestasi di Indonesia. PLN pun berharap sinergi dapat dibangun bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong akselerasi transformasi digital di Indonesia melalui penyediaan Pusat Data Nasional dan Internasional.
“Karena sebagaimana kita ketahui bersama, dengan adanya pembangunan Data Center di Indonesia maka akan menjadi 'tuas' bagi pengembangan bisnis digital dan _start up_ nasional serta _multiplier effect_ lainnya,” tukasnya.
Presiden Direktur PT Puradelta Lestari dan PT Pembangunan Deltamas Hongky Jeffry Nantung turut menyampaikan harapan pemain _data center_ di GIIC dan Indonesia bisa mendapatkan suplai tenaga listrik yang andal karena pusat data membutuhkan suplai tenaga listrik yang besar dengan tingkat keandalan tinggi.
"Dengan kolaborasi ini, kita harap kebutuhan pemain _data center_ yang masuk dapat terpenuhi keandalannya, serta dapat tersuplai dengan energi terbarukan juga bisa dilayani oleh PLN. Dua-tiga tahun lalu kita belum bisa menjawab itu, tetapi dengan kerja sama ini, kebutuhan _renewable green energy_ dengan sertifikat internasional sangat membantu," ujarnya.
Perjanjian kerja sama antara PLN dan GIIC ditandatangani oleh Direktur Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, & Bali Haryanto WS, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, Presiden Direktur PT Puradelta Lestari dan PT Pembangunan Deltamas Hongky Jeffry Nantung, serta Direktur PT Pembangunan Deltamas Naritsugu Tomita.
PLN melalui kerja sama ini selanjutnya akan menyalurkan pasokan listrik yang andal dengan tarif kompetitif untuk 12 pengembang pusat data nasional dan internasional di kawasan GIIC. Untuk menjaga keandalan, listrik disuplai dari dua sumber utama yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Ditambah, saat ini cadangan listrik Jawa Bali di atas 50 persen sehingga para investor tak perlu ragu untuk mempercayakan suplai listriknya ke PLN.
Berita Lainnya
Beri Efek Jera, Pelanggar Protkes di Tembilahan Langsung Sidang di Tempat
Kompak..!! TNI-POLRI Surakarta Bagikan Masker dan Hand Sanitizer Kepada Pengunjung Pasar
Peduli Pembangunan Masjid, Kapolsek Wonotunggal Beri Bantuan Puluhan Sak Semen
Dandim 0314/Inhil Kunker ke Koramil 11/Pulau Burung
Jembatan Unik di Hiasi Pemandangan Indah Menuju Wisata Suak Ibo Desa Suka Damai Singkil
Kapolda Jateng: Kita Belum Tetapkan Tersangka, Kita Fokus Pada Pencarian Korban
Angkat Potensi Pertanian dan Perikanan di Kampar, Ini yang Dilakukan PJ Bupati
Serda Sugeng Terus-menerus Himbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan
Jumat Sehat, Prajurit Wijayakusuma Lakukan Oraum
Gubernur Ansar Berharap Turnamen Olahraga di Kepri Kembali Bergaung
Hari Ini, Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi di Madiun dan Bangkalan
Mayat Seorang Pencari Ikan Ditemukan di Pantai Utara Ngapang