Pj Bupati Bersama OPD dan Pemdes se-Inhil Hadiri Rakor Tajaan Pemprov Riau
Pj Bupati Lepas Keberangkatan 85 JCH Anggota Korpri dan Pensiunan
Buntut Pentas Dangdut Kebon Agung Sulut Emosi Warga GBL
SIBERONE.COM - Buntut pentas dangdut di Desa Kebon Agung Kecamatan Ngampel Kendal Jawa Tengah, saat bersitegang dengan aparat kepolisian saat pentas dangdut yang digelar di desanya pada malam tujuh belasan kemarin memicu kemarahan warga Gambilangu (GBL) membuat masyarakat GBL geram, pasalnya Kades Kebun Agung Widodo tidak rela pentasnya di bubarkan.
Warga yang tinggal di ex lokalisasi terbesar di Jawa Tengah tersebut marah dengan kata-kata Kades Kebon Agung saat bersitegang dengan aparat kepolisian.
Dalam video viralnya, Kades Kebon Agung Widodo yang tidak terima dengan pembubaran pentas dangdut bersitegang dengan aparat kepolisian. "Kalau mau ditutup enggak apa-apa. Tapi GBL ya harus tutup," kata Kades Widodo kepada polisi yang membubarkan acara pentas dangdut.
Perkataan yang disampaikan Kades Kebon Agung langsung ditanggapi Ketua Paguyuban Pokdarwis Gambilangu (GBL) Kasmadi. Dikatakan Kasmadi, tempat karaoke keluarga yang ada di GBL selama pandemi, jam buka dan tutupnya dibatasi. "Kalau sebelum pandemi atau belum ada PPKM, tempat karaoke di sini buka jam 9 pagi dan tutup jam 1 dinihari. Tapi sejak ada pandemi, kita buka jam 11 siang dan tutup jam 10 malam," kata Kasmadi, Jum'at (20/8/2021).
Dikatakan, jika melebihi jam 10 malam biasanya karena setiap lagu memiliki durasi waktu antara 5-7 menit. "Sedikit melebihi dari ketentuan jam tutup saya rasa wajar karena memang durasi lagu beda-beda," ungkapnya.
"Jika Kades Kebon Agung mengatakan kalau karaoke di GBL sampai pagi adalah bohong atau hoax," tegasnya.
Pengurus Paguyuban Pokdarwis GBL Budiyono yang mendampingi Kasmadi juga angkat bicara. Ia mengatakan, pernyataan Kades Kebon Agung adalah hoax. "Kades Kebon Agung itu bukan orang sini, yang orang sini itu saya, karena saya adalah keamanan di sini," ucapnya kesal.
Budiyono menegaskan, selama pandemi, tempat karaoke di GBL menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, kalau ada oknum-oknum yang mengatakan di GBL tidak menerapkan protokol kesehatan, itu hoaks. "Pernyataan seperti itu hanya fitnah yang didasari rasa iri dan dengki kepada kami," tandasnya. (HS)
Berita Lainnya
Sebanyak 15 Pelaku Usaha Pelanggar Prokes PPKM Darurat Sidang Tipiring
Presma UIN Alauddin Makassar : Mahasiswa Siap Membendung Gerakan Intoleransi Masuk Kampus
Relawan Gabungan Kembali Sterilkan Jalur Lio Salem
Pengadilan Agama Indramayu Tetapkan Ahli Waris Muslik Affandi kepada Samroh Binti Abdul Jalil
Dapat Amanah dari YBM PLN, Media Online di Inhil Salurkan Bantuan Sembako ke Kaum Duafa
Puluhan Ribu Bibit Ikan dan Udang Ditebar di Waduk Penjalin Brebes
Bhabinkamtibmas Polsek Sukahaji Kembali Bagikan Alat Belajar kepada TK Galura Winaya Desa Palabuan
Sidak ke Hotel, Dirpamobvit Polda Banten Pastikan Penerapan Prokes Berjalan Baik
Sebanyak 296 Anggota Polres Pekalongan Ikuti Tes Swab Antigen
Idul Adha 1442 H, BPJS Ketenagakerjaan Lakukan Gerakan Berkurban di Seluruh Indonesia
H Ikbal Sayuti Apresiasi Festival Robana di Desa Pengalihan
Warga Antusias Ikuti Vaksin Covid-19 di Gerai Vaksinasi Presisi Polres Majalengka