LBH Surati Klien Diduga Minta Data Desa, Kades Pasir Emas: Saya Siap Menghadapimu LBH yang Kerjanya Nakut-nakuti Kades

Kades Pasir emas Abdul Rahman.

 

 

 

SIBERONE.COM - Kepala Desa Pasir Emas, Abdul Rahman diduga menjadi korban kedok Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang terkesan memalak. 

 

Saat dikonfirmasi, Abdul Rahman menyebutkan baru-baru ini dia dimintai keikutsertaannya untuk menjadi klien LBH tersebut, tapi Kades muda ini menolak karena desanya sudah memiliki LBH tersendiri. 

 

Alih-alih tidak digubris Kades Pasir Emas, LBH tersebut malah mengancam akan menyurati Kades yang tidak bersedia bergabung pada LBH tersebut. 

 

“Kita disuruh bayar untuk jadi klien di LBH mereka, tapi karena saya sudah punya pengacara sendiri jadi saya tidak bersedia, sejak itu saya dikeluarkan dari group dan diancam akan disurati,” kata Abdul Rahman, Senin (21/6/2021). 

 

Rahman menambahkan, permintaan LBH itu bukan hanya sekali saja, pada tahun sebelumnya juga sudah pernah meminta uang untuk keikutsertaan Pasir Emas, dan pada waktu itu dipenuhi sebesar 1.000.000 rupiah karena solidaritas, namun pada tahun ini diminta lagi tapi Rahman menolak karena nominalnya 3.000.000 rupiah. 

 

“Tahun kemarin saya sudah bayar satu juta, tahun ini mereka minta lagi tiga juta, saya bilang saya sudah bayar kemaren satu juta, mereka bilang itu cuman uang KTA belum jadi klien, benar-benar aneh,” tambahnya lagi.

 

Mengenai ada ancaman akan ada surat dari LBH tersebut, ketika ditanya tentang kebenarannya, Rahman mengatakan surat aslinya tidak Ia terima, tetapi softcopynya sudah Ia baca karena langsung diteruskan oleh LBH via WA.

 

“Aneh, LBH menyurati klien meminta data-data desa, LBH itu tugasnya memberikan bantuan hukum, bukan malah menakut-nakuti,” ujarnya.

 

Rahman juga berstateman keras siap menghadapi LBH yang diduga suka menakut-nakuti kepala desa di Indragiri Hilir.  

 

“Saya tidak suka, gara-gara saya tidak bayar upeti lalu diberitakan, Saya kepala desa Pasir Emas siap menghadapimu, LBH yang kerjanya menakut-nakuti kades dan memerasnya dengan kedok lembaga bantuan hukum,” tegas Rahman.

 

Terakhir Rahman mengakui memiliki banyak bukti pemerasan yang dilakukan LBH tersebut, dan jika terus-terusan diserang, Ia siap membongkar permainan mereka di depan hukum.

 

“Saat ini saya sedang berkoordinasi dengan penasehat hukum, langkah hukum apa yang akan saya ambil nantinya, bersama rekan media yang ada di Inhil juga, karena ini sudah merusak citra LBH dan media juga,” pungkasnya.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar