Ayiep: PMT Jadi Barometer Pemaser Seluruh Indonesia


SIBERONE.COM – Paser Mania Tegal (PMT), salah satu organisasi di bawah Perkumpulan Pemaser Ikan Indonesia (PPII), diharapkan menjadi barometer organisasi pemaser seluruh Indonesia. 

“PMT benar-benar menjadi barometer pemaser di seluruh Indonesia. _Bahasanya apa jarene PMT bae wis_ (apa kata PMT saja, red). Itu kebanggaan kita dan ini merupakan bentuk dari soliditas rekan-rekan PMT semua,” ungkap Ketua PMT Muhammad Arief atau yang akrab disapa Ayiep saat Halal Bi Halal Paser Mania Tegal (PMT) ke-4 yang dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan, di Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal Sabtu (29/05/2021) malam.

Hadiri Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Tegal, Saidno, para pengurus PMT, para Ketua Korwil PMT, Pengawas Korwil PMT dan anggota PMT.

Ungkapan Ayiep didasarkan adanya kesiapan berbagai organisasi pemaser seluruh Indonesia yang menyatakan kesiapannya mengikuti event yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 ini. Namun karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, maka event Lomba Paser Nasional di Waduk Cacaban kerja sama PMT dengan Dinporapar Kabupaten Tegal, terpaksa ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. 

Hal itu disebutkan Ayiep sesuai dengan hashtag PMT, yakni kompak, solid dan positif. 

“Sudah ada rencana kerja sama, bahkan sudah dibentuk dua panitia untuk event Waduk Cacaban. Kegiatan di Cacaban ini kita melihat adanya paska Idul Fitri, rekan-rekan sendiri melihat adanya penyekatan, adanya pembatasan kegiatan di tempat-tempat keramaian dan sebagainya, agar tidak menyebarnya virus Covid-19,” jelas Ayiep.

Padahal di tingkat nasional hingga ke Korwil Banten, dikatakan Ayiep, mereka siap kirim peserta atau quota berapa pun yang diminta. “Bang kalau mau kirim 300 kita siap kirim 300, kalau minta 200 kita kirim 200. Itu eventnya PMT. Intinya apapun event yang dilaksanakan di Tegal, yang kita inisiasi nantinya in sya Allah dari  Korwil-Korwil DKI, Banten, Jabar, Jatim, Jogja, itu siap untuk hadir di Tegal,” tutur Ayiep.

Dengan adanya kesiapan organisasi pemaser seluruh Indonesia tersebut, disebutkan Ayiep hal tersebut sebagai bentuk rasa bahagia bahwa PMT benar-benar menjadi barometer pemaser di seluruh Indonenesia. Ayiep menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen PMT yang tetap menampilkan bentuk soliditas sesuai hashtag PMT yakni solid, kompak dan positif. 

“Ini tidak menjadi hanya sebuah hashtag saja, tidak menjadi sekedar jargon saja, ini semua menjadi sebuah bentuk spirit kepada diri kita semua bahwa rasa kekompakan, kesoliditasan, dan keinginan berpikir kepositifan, menciptakan suatu yang positif dari kegiatan yang kita ini akan melahirkan feed back yang bagus, semangat dari rekan dari komunitas lainnya,” tegas Ayiep.

Oleh karena itu, Ayiep berulang kali selalu mewanti-wanti kepada seluruh anggota PMT untuk menyelesaikan setiap persoalan dengan permusyawarahan. Sehingga PMT menjadi organisasi paser yang digandrungi dan disukai serta diharapkan menjadi trendsetter. 

“Karena kita lihat di setiap korwil ada saja anggota baru yang ingin bergabung dengan PMT,” sebut Ayiep. 

Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa tambahan anggota baru yang mendaftar melalui korwil-korwil PMT. 

“Kemarin ada 9 orang anggota baru. Jadi antusias pemaser-pemaser yang belum terakomodir oleh komunitas atau klub, itu mau bergabung dengan PMT. Kami harapkan di PMT-nya sendiri solid, dalam artian satu warna, satu visi misi, satu pemikiran, sehingga yang sudah bergabung di dalam PMT itu semakin nyaman, yang belum maka ingin bergabung,” harap Ayiep. 

Terkait kerja sama dengan pemerintah daerah, dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi,  Ayiep menyatakan PMT siap untuk mengikuti dan membantu Pemda-nya masing-masing. “Apa kesulitan Pemda, kita siap bantu. Kita harus siap apapun bentuknya, apapun wujudnya kita  bantu Pemda kita untuk mengembangkan apapun kegiatannya, ketika dibutuhkan kita siap. Misal ada kegiatan bersih-bersih di Cacaban, di Purin, dan sebagainya sesuatu kegiatan yang berbentuk sosial kemasyarakatan, PMT siap membantu,” ungkap Ayiep. 

Kepala Dinporapar Kabupaten Tegal, Saidno mengatakan paser adalah olah raga rekreasi yang sudah diakui keberadaannya. Saidno menyebut olahraga paser oleh Pemkab Tegal digabungkan menjadi ikon pariwisata yang ada di Kabupaten Tegal. 

“Harapan kita kebersamaan, kekompakan diantara kita selalu kita jaga. Komitmen kita bersatu mewujudkan kehidupan hari esok lebih baik,” harap Saidno.

Saidno juga meminta seluruh anggota PMT untuk selalu menjaga nama  baik dan eksistensi PMT dimanapun berada. 

“Yang menjaga adalah kita-kita semua. Jangan pertaruhkan nama baik dan harga diri PMT untuk hal-hal yang tidak perlu kita lakukan. Mengalah bukan berarti kalah tetapi mengambil sikap yang terbaik bukan menang dan menang. Tetapi mencari jalan keluar terbaik dari seorang PMT. Bertindak yang benar, bertindak yang baik sebagai seorang PMT,” pesan Saidno. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar