Danau Mabloe Merupakan Salah Satu Tempat Wisata di Inhil


SIBERONE.COM - Bertempat di Pulau Basu tepatnya di Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, destinasi wisata ini diberi nama Danau Mablu. 

 

Danau yang diprediksi memiliki durasi perjalanan sekitar 1 sampai 1,5 jam dari kota Tembilahan ini bisa memakan biaya berkisar Rp.70 ribu. Wisata yang berada di posisi pesisir timur Sumatera ini hanya bisa ditempuh dengan jalur laut yakni menggunakan Speedboat. 

 

Untuk menuju ke sana, wisatawan harus betul-betul memperhitungkan pasang-surut. Pasalnya, tidak ada satu alat transportasi pun mampu masuk ke area danau jika kondisi air sedang surut. Dalam 1 kali 24 jam, terdapat 2 kali pasang dan surut. Menurut informasi warga sekitar jadwal air pasang tidak menentu, bisa pagi, bisa siang, bisa sore, bahkan bisa malam hingga subuh.

 

 

Nah mengenai daya tarik wisata danau mabloe ini memiliki beragam jenis fauna, khususnya spesies burung yang tersebar di sekitar kawasan tersebut. 

 

Danau yang disuguhi air tawar tersebut merupakan persinggahan burung migrasi. Burung-burung migran itu umumnya berasal dari Asia Selatan. Namun, tak jarang juga berasal dari Australia dan Asia Timur.

 

Salah satu spesies burung migran tersebut adalah burung Kedidi (Calidris). Burung Kedidi (Calidris) biasanya akan bermigrasi saat musim kawin. Kalau musim salju kembali di tempat asalnya, maka kemungkinan besar Burung Kedidi juga akan migrasi dan bermain di arena Danau Mablu.

 

 

Hal ini dibenar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Inhil, Junaidy S.Sos M.Si.

 

 

"Saban tahun, macam-macam jenis burung migran akan singgah di sana (Danau Mablu, red). Disana burung-burung itu bermain. Ini sudah dibuktikan oleh beberapa peneliti," kata Junaidy, belum lama ini.

 

 

Danau yang berbentuk kubah gambut ini terbentuk melalui proses secara alami pelapukan gambut di dalam cekungan kubah selama ratusan tahun. Oleh karenanya, maka membuat air Danau Mablu berwarna hitam alami.

 

 

Makanya, dengan keunikan Danau Mablu ini menjadi surga sebagai tempat persinggahan dan berkembang biak burung-burung migran tadi.

 

 

 

Kawasan Danau Mablu atau kawasan Pulau Basu secara luas merupakan kawasan hutan bakau dan hutan rawa gambut alami. Menurut catatan BLH Kabupaten Inhil pada tahun 2016, luas kawasan hutan bakau primer disana mencapai kurang lebih 300 hektar, dan luas hutan bakau sekunder kurang lebih 2.000 hektar.

 

 

 

Sedangkan untuk luas hutan rawa gambut primer mencapai kurang lebih 200 hektar, dan luas hutan rawa sekunder mencapai kurang lebih 1.500 hektar.

 

 

 

Dari kondisi hutan yang masih alami, maka tidak heran di kawasan Pulau Basu terdapat berbagai flora dan fauna langka yang dilindungi dapat disaksikan langsung. Segi pepohonan misalnya, disana sudah pasti ada pohon bakau.

 

 

 

Tetapi siapa sangka, wisatawan juga dapat menemukan pohon Nyirih, kayu Api-api, pohon Nibung ataupun Pinang Merah, pohon Terentang, serta ribuan spesies belukar lainnya, termasuklah Bunga Anggrek. Bahkan tidak kalah uniknya, disana ternyata juga ada pohon Semar atau dikenal juga dengan sebutan Periuk Beruk yaitu tumbuhan si pemakan serangga.

 

 

 

Semua itu menjadi pantasi tersendiri bagi pelancong yang berpetualang ke Danau Mablu. Pada intinya, hutan yang terpelihara ini memberi ruang waktu memaksimalkan jadwal berwisata. (*)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar