SIBERONE.COM - Karena banyaknya kartu BPJS yang bermasalah datanya di Desa Bagan Jaya, kecamatan Enok, kabupatan Indragiri Hilir (Inhil) dan sebagian masyarakat masih belum mengetahui tentang BPJS kesehatan  seperti kenal akses BPJS kesehatan, tipe BPJS kesehatan dan tata cara dan rujuk.

"Hari ini kita ke Desa Bagan Jaya untuk melakukan sosialisasi dan perbaikan data agar masyarakat bisa menggunakan kartu BPJS, jadi yang bermasalah datanya kita perbaiki," ucap kepala bidang kepesertaan dan pelayanan peserta ibu Fitri Yanti kepada awak media saat dihubungi melalui selulernya, Selasa (9/3/21) pagi.

Melalui kesempatan itu BPJS kesehatan kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kepala bidang kepesertaan dan pelayanan peserta Fitri Yanti, mengaspirasi Desa Bagan Jaya yang cepat melakukan kordinasi ke BPJS kesehatan.

"Ya dengan kordinasi ini antara desa dan BPJS kesehatan bisa menjalin hubungan yang baik, agar cepat permasalahan soal data warga bisa cepat terealisasi," pungkasnya.

Saat terpisah kepala Desa Bagan Jaya Mhd. Hafif mengungkapkan terimakasih kepada BPJS kesehatan yang sudah mau turun. Dan melakukan perbaikan data dan melakukan sosialisasi kepada warga disini guna dan Fungsinya BPJS.

Hafif maka pemerintah desa bekerja sama dengan BPJS kesehatan untuk melakukan sosialisasi dan mobile Costumer Service.

"Ya kalau tidak dilakukan perbaikan data, kesian nanti warga mau pas berobat, kartu nya tidak sesuai datanya, jadi hal ini harus kita kejar," imbuhnya.

Ia juga mengatakan terimakasih kepada BPJS kesehatan yang sudah memfasilitasi sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan lancar.

Terkahir ia mengatakan dengan perbaikan data dan sosialisasi BPJS kesehatan ini, berharap kedepannya warga disini tidak ada lagi yang tidak mempunyai kartu BPJS.

 

"Alhamdulillah dengan ini saya selaku kepala Desa Bagan Jaya sangat berterimakasih sekali dengan datangnya BPJS kesehatan, ke desa kami, moga-moga lah masyarakat kami paham dan fungsinya kartu BPJS," tutupnya

Untuk diketahui dalam kegiatan tersebut tetap mengindahkan protokol kesehatan COVID-19 dengan menerapkan 4 M.