Maraknya Rabies, Kadinkes Inhil Ajak Masyarakat Kenali Gejala dan Penanganan Pertama

Ilustrasi (sumber foto: Alodokter)

SIBERONE.COM - Rabies merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus yang menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Virus rabies juga bisa menular melalui air liur, cakaran serta jilatan pada kulit yang terluka atau selaput lender mata dan mulut. Hewan utama penular rabies adalah anjing.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil), Rahmi Indrasuri SKM MKL  mengatakan ketika anjing, kucing atau kera yang terjangkit virus rabies menggigit manusia, air liur yang mengandung virus akan masuk ke tubuh manusia melalui gigitan.

"Namun tidak hanya melalui gigitan, penularan rabies juga bisa tanpa gigitan yaitu melalui jilatan pada kulit yang terbuka," kata Rahmi.

Kemudian Rahmi menerangkan bahwa Penyakit rabies memiliki masa inkubasi atau selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul, sekitar dua minggu hingga dua tahun.

"Virus rabies yang masuk ke tubuh manusia akan mulai melakukan replikasi di jaringan otot sekitar lokasi gigitan, naik ke otak, berkembang biak, kemudian menjalari seluruh organ tubuh. Meski demikian, tidak semua gigitan anjing mengandung penyakit rabies," jelasnya.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai penularan penyakit rabies mengacu pada masa inkubasi virus tersebut pada tubuh manusia.

Saat seseorang tergigit anjing, penanganan awal adalah bersikap tenang, mencuci luka dengan air mengalir dengan sabun, detergen, atau antiseptik agar virus terbawa keluar selama 10-15 menit. Setelah itu, segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar