Gempa Tektonik 4 Kali Guncang Wilayah Mamberamo Raya Papua
SIBERONE.COM - Wilayah Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Papua diguncang gempa bumi tektonik sebanyak empat kali, Sabtu (10/9/2022) mulai pukul 06.31.48 WIB sampai dengan pukul 07.05.14 WIB. BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa pertama dengan magnitudo M6,1, gempa kedua M5,9, gempa ketiga M5,5 dan gempa keempat M6,2. Episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 2,21° LS; 138,25° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 Km arah Timur Laut Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Papua pada kedalaman 19 km.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono dalam rilisnya kepada SINDOnews menyampaikan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, empat gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa keempat gempabumi yang tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik," tulis Daryono, Sabtu (10/9/2022).
Gempabumi ini dirasakan di daerah Sarmi dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Mamberamo dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Jayapura dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa."Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tambahnya.
Meski demikian, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah".
Sumber: SINDOnews.com
Berita Lainnya
Lupa Matikan Tungku Kayu, Gudang Sapu di Paninggaran Pekalongan Terbakar
Jenazah 2 Teroris Poso Kondisi Membusuk, Menyulitkan Identifikasi
Sepekan Baru Dilantik, Kades Tanjung Sari Ditemukan Gantung Diri
Jembatan Diatas Kali Prupuk di Desa Karangjongkeng Tonjong Brebes Putus, Aktivitas Warga Terhambat
Guru Kungfu di Inhil Ditemukan Tidak Bernyawa, Diduga Jatuh dari Tangga
BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Ojol Korban Tabrak Lari hingga Rp1,2 Miliar
Diduga Mengantuk, Sopir Truk Bermuatan Keramik Hantam Truk yang Tengah Berhenti Darurat Mengganti Roda
22 Toko di Pasar Sentiong Tangerang Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Angin Puting Beliung Landa Desa Sanglar, Naas Ibu dan Bayi Jadi Korban
Korban Tunggal Laka Lantas Mendapatkan Prioritas Kasat Lantas Polres Cirebon Kota
Diduga Akibat Korsleting Listrik, Sebuah Bengkel dan Rumah di Pekanbaru Terbakar
Hampir Setahun Kasasi Ditolak, Raja Thamris