Usung Jargon Oke Gas, Erizal Pastikan Maju di Pilkada Rohul
BPJAMSOSTEK Pekanbaru Kota Ajak Perusahaan Lindungi Orang yang Disayang
Pemenang Lomba Inovasi TTG Ikut Semarakkan Jambore PKK Kota Tanjungpinang
Bawaslu Inhil Akan Lakukan Tahapan Rekrutmen Panwascam Pilkada 2024
Ganjar Pranowo Heran Harga Pokok di Yogyakarta Murah, Ternyata Ini Alasannya
SIBERONE.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dibuat terkejut dengan murahnya barang-barang kebutuhan pokok di Jogjakarta. Saat gowes ke daerah Mangunsudiran, Minggu (15/5), Ganjar menemukan ada emak-emak yang ramai-ramai membeli berbagai sembako dengan harga-harga tak biasa.
Misalnya harga gula putih kemasan dijual Rp10.000 perkilogram. Sayuran segar satu ikat hanya Rp5000, susu kental manis sekaleng Rp5000, mie instan Rp5000 dapat tiga bungkus dan masih banyak yang lainnya. Jelas saja, lokasi jualan itu dikerumuni emak-emak.
"Kok murah bu, ini beneran," tanya Ganjar pada ibu-ibu yang berkerumun untuk belanja di lokasi itu.
"Beneran pak, ini memang murah," ucap mereka kompak.
Ternyata, lokasi itu adalah tempat anggota Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) melakukan aksi Kagama Canthelan. Sebuah program pemberian bantuan sembako pada masyarakat yang membutuhkan. Program itu dilakukan Kagama di berbagai tempat di Indonesia sejak awal pandemi lalu dan berlangsung sampai saat ini.
"Ini dulu malah gratis pak, tapi masyarakat sini malu kalau ambil gratis terus. Akhirnya kami konsep seperti pasar murah dan ternyata justru mereka antusias," kata pengurus Kagama Canthelan Mangunsudiran, Ekandari.
Tak hanya dengan uang, terkadang masyarakat bisa barter barang. Jika mereka memiliki beras tapi tidak punya lauk, biasanya mereka datang untuk menukar beras dengan lauk yang ada.
"Jadi saling membantu, berasnya bisa dipakai yang lain. Sampai sekarang beberapa masih jalan," ucapnya.
Selain di Mangunsudiran, Ganjar juga mengunjungi program Kagama Canthelan di Gowok, Caturtunggal Jogjakarta. Di tempat itu, Ganjar senang karena aksi sosial itu melibatkan masyarakat. Mereka warga yang mampu menyisihkan uang sisa belanja sehari-hari dan dimasukkan ke kotak yang ada di pinggir jalan desa. Uang yang terkumpul di kotak itu kemudian dibelikan sembako untuk dicanthelkan di depan kantor RW. Masyarakat tak mampu lain bisa mengambil secara gratis.
"Saya beberapa waktu lalu ke Makassar dan ada Kagama Canthelan di sana, saat ini ke Jogja juga ada. Saya senang meski setelah selesai pandemi atau minimal berkurang, gerakan ini terus berjalan dan dikembangkan," kata Ganjar.
Ganjar berharap program Kagama Canthelan ini tetap dilestarikan. Pandemi mungkin sudah mulai berakhir atau mulai berkurang, namun menurut Ganjar, aksi-aksi sosial yang muncul selama pandemi harus terus menggelinding bahkan semakin besar.
Wartawan: Suyanto
Berita Lainnya
Wali Kota Tegal Membuka Sosialisasi Perpres Nomor 12 Tahun 2021 dan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020
Wabup Kukuhkan 30 Petugas Paskibra Kabupaten Inhu
Larangan Mudik, Doni Monardo: Jangan Ada yang Keberatan Agar Tidak Menyesal
Ketua Satgas Pastikan RS Lapangan Ijen Boulevard Malang Siap Antisipasi Lonjakan Covid-19
KLHK Bentuk 10 Pokja, Kawal Implementasi UU Cipta Kerja
Bupati Inhil Bersama Wabup Serahkan Piangam Penghargaan IGA 2021
Isu Penggulingan Presiden Jokowi, Hanya 'Dagangan' Petualang Politik yang Kebelet Maju Pilpres 2024
Rapat Paripurna Ke-19, Bupati Inhil Sampaikan Nota Keuangan dan Ranperda APBD 2023
Presiden Putuskan Larangan Ekspor Minyak Goreng Maupun Bahan Bakunya
Kunjungan Yayasan STISIP BTM, Sampaikan Jadwal Wisuda Mahasiswa
Kunjungan Kerja ke Lingga, Wakil Gubernur Kepri Hadiri Roadshow Batam Batik Fashion Week 2022
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Jokowi Sampaikan Ini