SIBERONE.COM - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang yang merawat pria berbobot 275 kilogram Dwi Ariesta Wardhana (38 tahun) menyebutkan bahwa pasien mengalami 5 patah tulang. Aries jatuh dari lantai 2 karena sling lift di rumahnya di Perum Puri Kartika Asri, Arjowinangun Blok Q, Kedungkandang, Kota Malang putus pada Sabtu, 7 Mei 2022 kemarin.

"Kalau di hitung tulang yang patah ada 5. Mulai dari lutut, tibia, fibula, engkel kuboit, lalu engkel kanan maliolos medialis," kata staf medik bagian otopedi dan traumatologi RSSA sekaligus dokter yang merawat Aries, dr Agung Rianto Budi Santoso, Rabu, 11 Mei 2022. 

Agung yang menangani langsung Aries mengungkapkan, bahwa saat pertama kali dibawa ke ruang ICU pasien dalam kondisi normal atau sadar. Membutuhkan waktu sekira 6 jam untuk perawatan awal termasuk operasi tahap awal yakni bagian engkel pangkal tulang terbuka sebelah kiri. 

"Kemudian mulai Senin (9 Mei 2022) pasien sudah kembali ke ruang reguler, sampai saat ini kondisinya stabil, tekanan darah 130 per 80 masih normal. Sudah dioperasi di engkel waktu datang pertama itu, kita kejar naik operasi engkel pangkal tulang terbuka sebelah kiri," ujar Agung. 

Agung menuturkan bahwa Aries menjalani operasi tahap awal pada kaki bagian engkel sebelah kiri dengan metode eksternalisasi. Atau dipasang kawat-kawat di sekitar tulang dan sekrup yang terpasang di luar. Dikatakan Agung langkah cepat diambil agar tidak terjadi infeksi pada bagian kaki pasien.

"Kiri terbuka ada lukanya tulangnya lepas dari sendi kita cuci kita pasang tulangnya. Karena emergency kita gunakan metode cepat terpasang tapi cepat menyatu. Kami menyebutnya eksternalisasi, kita kembalikan posisinya kita cuci supaya tidak infeksi," tutur Agung. 

Perlu diketahui, Aries jatuh dari lantai dua yang memiliki ketinggian sekira 5 meter akibat kawat sling lift di rumahnya putus. Dia mengalami patah kaki bagian kanan dan kiri. Saat itu proses evakuasi pun berjalan dramatis. Sebab, tidak mudah mengevakuasi Aries yang memiliki bobot 275 kilogram.

 

Sumber : CNN Indonesia

 Editor : Ema