Akademisi Hukum Asal UNDS Angkat Bicara, Terkait 3 Orang Tewas Dimasa di STM Hilir
SIBERONE.COM - Terjadinya perbuatan main hakim sendiri yang dilakukan oleh masyarakat mengakibatkan tewasnya secara tragis terhadap tiga terduga curanmor di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (28/1/2022) lalu, mendapat sorotan dan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.
Salah satu sorotan dan tanggapan datang dari Akademisi Hukum asal Universitas Deli Sumatera, Muhammad Ilham, S.Pt., S.H.,M.H
Menurut pandangan seorang Akademisi Hukum, Muhammad Ilham, S.Pt., S.H.,M.H mengatakan adanya kasus kematian tiga terduga pelaku curanmor di STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, dipandang dari sudut Perspektif Hukum adanya mosi ketidakpercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum yang ada.
Hal ini tercermin dari tindakan masyarakat yang melakukan aksi penganiayaan berujung kematian terhadap ketiga terduga pelaku, ada apa?, berarti ada sistem penerapan hukum yang tidak berjalan secara maksimal didaerah tersebut, sehingga prilaku masyarakat cenderung mengambil keputusan sepihak kata Ilham.
Banyak contoh kasus yang sama terjadi seperti ini, bukan saja di Kabupaten Deli Serdang, akibat dugaan lambannya kepolisian menyikapi keluhan, aduhan dari tindakan kriminal yang terjadi, akhirnya masyarakat menyikapi dengan sendiri nya. Inilah yang terjadi, nilai kepercayaan sudah berkurang, Hukum rimba ini akan hilang jika paradigma citra buruk dari kepolisian dimata masyarakat sudah terkikis, terang Dosen Hukum dari Universitas Deli Sumatera ini.
Dirinya menyebut, terkait tindakan main hakim sendiri atau masyarakat menggunakan hukum rimba tanpa memandang adanya Hukum Negara di negara ini. Bagaimana merubah prilaku masyarakat, merubah pandangan masyarakat adalah tugas stakeholder yang ada, disini Pemerintah Daerah, Kepolisian dengan Babinkamtibmas yang ada harus dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait hukum, bagaimana penerapan hukum yang harus dipahami oleh masyarakat.
Keterkaitan tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh kepolisian dengan peristiwa tersebut, tanya awak media?.
Muhammad Ilham menerangkan, jika terbukti adanya tindakan dugaan curanmor yang dilakukan, maka secara otomatis perbuatan tersebut tidak dapat dilanjutkan proses hukumnya, karena terduga pelaku ketiga nya telah meninggal dunia.
Namun, lanjutnya, untuk proses kematian ketiga korban yang dimasa ini, pihak kepolisian harus membuka tabir secara terang benderang, lakukan penyelidikan dan berikan keterangan resmi kepada publik, agar masyarakat tidak salah tafsir, kemana kepolisian saat kejadian ini terjadi, kenapa sampai bisa ketiga nya tewas dimasa tanpa ada yang menghalangi, ada apa ini ?.
Dirinya yakin, jika pihak berwajib akan dapat menyelesaikan kasus ini dan menjamin tidak akan terulang kembali kejadian serupa lagi terjadi," tutupnya mengakhiri. (*)
Berita Lainnya
Patroli Sat Samapta Polres Ciko, Dekat dan Bersahabat, Berikan Edukasi Warga untuk Prokes dengan Public Adress
Polres Pekalongan Gelar Rakor Lintas Sektoral dalam Rangka Pengamanan Nataru
Ketua DPW GPMN Sumsel Yani Paslah Melantik Kepengurusan DPD GPMN Muara Enim
Wakil Bupati H. Riswadi, SH Pastikan Ketersediaan Oksigen di PT. Sandana Istana Multigas
APELLTI Bersama GKNI Datangi KPKNL Jember Minta Lelang PT Kertas Leces Dibatalkan atau Diulang
Dukung Perekonomian Desa, BUMDes Rahmat Desa Teluk Kiambang Terus Tingkatkan Eksistensi
Pemkot Tegal MoU dengan 7 Perguruan Tinggi
Patroli Polsek Maja Berikan Imbauan PPKM Darurat dan Bagikan Masker
Cegah Covid-19, Polsek Pegandon Imbau Masyarakat Patuhi Prokes
PKKPNB Gelar Sosialisasi Tentang Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas
Ciptakan Suasana Kondusif Selama Ramadhan, Polres Tegal Kota Kerahkan Seluruh Personel
Masyarakat Diminta Patuhi Prokes