SIBERONE.COM - Ketua DEMA IAIN Sorong mengapresiasi kinerja Polri selama tahun 2021. Ismail menilai Polri memiliki kontribusi di luar fungsi utamanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

Polri dalam legitimasi penegakkan hukum mendapat sorotan publik, keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai mendapat banyak apresiasi. 

Polri Presisi menjadi kekuatan baru dalam mencapai tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri mencapai 80,2 persen berdasarkan hasil survei Indokator Politik Indonesia dalam kurun waktu 2014 hingga 2021.

“Presisi menjadi visi transformasi yang kuat dalam  melakukan terobosan dalam meningkatkan profesionalisme Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo," ujar Ismail Ketua DEMA IAIN Sorong.

Selain meningkatkan profesionalisme, di tahun 2021 penanganan kasus-kasus Terkait ujaran kebencian, pelaku kekerasan seksual, investasi bodong ditangani dengan tepat, mempertimbangkan legitimasi hukum dan sosial. 

“Penanganan kasus-kasus tersebut sudah dipertimbangkan tepat dan terukur secara matang melihat aspek hukum dan aspek sosiologi," kata Ismail.

Kasus ujaran kebencian menjadi topik yang hangat di kalangan masyarakat. Porli harus transparansi dalam menengani kasus tersebut. 
Dalam hal ini Polda Jabar profesional dalam menengani kasus ujaran kebencian. Sudah seharus kita dukung institusi Polri melakukan tugas dan fungsinya. 

“Saya mendukung Polda Jabar untuk mengusut tuntas dugaan kasus ujaran kebencian yang di lakukan oleh Habib Bahar bin Smith secara terbuka dan transparan," ujar Ismail. 

Institusi Polri melakukan pertimbangan-pertimbangan dan mengukur langkah-langkah dalam penanganan kasus yang memiliki akses politik yang terjadi dalam beberapa kasus belakangan ini terjadi. 

“Sudah seharusnya kita mendukung penegakan hukum. Biarkan bapak-bapak di kepolisian melakukan tugas dan fungsi dengan profesional. Ujaran kebencian pemecah belah bangsa di Indonesia harus di basmi hingga tuntas," sambungnya. (*)