Persit KCK PCBS Akmil Ikuti Sosialisasi Revitalisasi Posyandu di Lingkungan Persit KCK


SIBERONE.COM - Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) PCBS Akmil Ny. Fenty Candra Wijaya dan Wakil Ketua Ny. Rini Agit Thomas serta para pejabat Persit KCK PCBS Akmil mengikuti Video Conference Sosialisasi Revitalisasi Posyandu di lingkungan Pesit KCK oleh Ketua Umum (Ketum) Persit KCK Pusat Ibu Hetty Andika Perkasa dan Kapuskesad (Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat) Mayjen TNI dr. Budiman, Sp.BP.RE (K)., M.A.R.S., M.H di Ruang Oerip Soemohardjo Akmil, Kamis (9/9/2021). 

Dalam kegiatan ini mengambil tema, "Sosialisasi Revitalisasi  Posyandu di Lingkungan Pesit Kartika Chandra Kirana (KCK) Dalam Upaya Mencegah Stunting Bagi Keluarga TNI AD". Kegiatan ini di laksanakan melalui link zoom meeting yang diakses di seluruh jajaran Persit KCK. 

Ketua Umum Persit Ibu Hetty Andika Perkasa mengajak, "mengajarkan kepada anggota persit kita, kalau nanti bila mereka mengandung, harus hamil yang direncanakan. Berikan kasih sayang, makanan dengan gizi yang baik agar anaknya tidak stunting, jadi anak yang cerdas dan berkualitas”. 

Dalam kegiatan tersebut Mayjen TNI dr. Budiman menjelaskan, ”Pernah dengar stunting, sebagian orang mungkin asing dengan istilah tersebut, Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun”. 

”Kekurangan gizi pada masa janin dan usia dini akan berdampak pada perkembangan otak, rendahnya kemampuan kognitif yang akan mempengaruhi prestasi sekolah dan keberhasilan pendidikan dalam jangka panjang, kekurangan gizi pada awal kehidupan akan menurunkan produktivitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat”, tegas beliau. (*)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar