Mata Hati Lukisan Karya Seniman Brebes Gus Bill, Mengandung Filosofi !


SIBERONE.COM - Sepintas sangatlah remeh temeh yang terlihat dan tersirat pada bentuk-bentuk, garis, lingkaran, cekungan, lengkungan, motif atau ornamen lukisan yang selama ini dibuat oleh seorang seniman mural brebes Gus Bill, disana terwujud jelas adanya spontanitas tanpa tekanan, kesederhanaan pada proses-proses melakukan karya penciptaannya juga sangat apa adanya.

Alamiah tanpa paksaan kebatinan sang perupa, kepolosan warna warni heboh yang diguratkan disana sini menumpuk, namun harmoni dalam keseimbangan dimensi pola kekinian dan yang paling utama adalah garis karakter yang kuat serta kedalaman makna simbol-simbol yang terwujud, Minggu (5/9/2021).

Pada tingkatan ini mungkin sang seniman telah melewati fase kesendirian dan perenungan batin khusus hingga ditelanjangi disetiap karya lukisnya, baik di karya-karya kanvasnya maupun karya-karya mural jalanan yang selama ini terpampang pada dinding umum dijalan-jalan ruang publik.

Lukisan mural karya gus bill yang satu ini merupakan penampakan matahati yang dibuat di Solo pada tahun 2016.
Dari pelosok Desa hingga kota-kota besar Indonesia yang pernah disinggahi sang senimannya.

“Aku menemui konsep dasar karya maha kata (mata, hati, kaki, tangan) itu sejak tahun 1999 setelah melihat logo sampul kaset slank reformasi tahun 1998 masih dalam sketsa pensil dan pulpen dikertas bekas bungkus makanan lalu dipindah ke hvs lembaran beli eceran diwarung fotocopy, lalu dibuat pengembangannya secara bertahap tanpa batasan waktu mengikat untuk membentuk ciri khas sendiri, disimpan sebagai arsip penemuan ide awalnya,” buka Gus Bill santai dengan penampilan khas topi rimba dan masker menempel, mengawali obrolan saat ditanya penulis.

Beranjak dari seringnya muncul kegelisahan dan jiwa pemberontakan pada situasi yang stagnan dan membosankan saat itu, namun ekonomi tidak mendukung untuk mewujudkan ide konsep tersebut dalam media apapun baik dikanvas maupun ditembok tapi diterapkan pada hvs saja, dilapis manila warna dan digunting secara tidak sengaja hingga membentuk satu kesatuan unik pada satu media kertas tersebut dengan paduan warna yang memikat walaupun terkesan norak ternyata bagi Gus Bill itu suatu keajaiban.

Secara sadar menggambarkan apa yang selama itu diinginkan melalui perenungan naluri kemanusiaannya yaitu kepolosan kembali menjadi anak kecil yang bermain gembira, lepas, ceria, tidak dibuat-buat, jatuh nangis bangkit tertawa lagi tanpa dendam dihati, itulah karakter penemuan ide konsep yang hingga kini tersaji dihadapan umum pada karya-karya lukisannya.

Lukisan kanvas ini dibuat di Brebes tahun 2016 dengan judul ” Tikus Uang “. Ukuran lukisan karya Gus Bill ini berukuran 2.80X2.30 Meter.

KENAPA MATAHATI ?

Maha kata (mata hati kaki tangan) dalam perjalanan waktunya sejak ditemukan pertama kali tahun 1999 adalah mata untuk melihat, hati untuk merasa, kaki untuk berjalan atau menjalani, tangan untuk melakukan kreatifitas, yang disimpulkan menjadi sebuah makna perjalanan hidup perlu dilakukan dan disikapi dengan berpandangan luas dan selalu merasa / peka pada apa yang terjadi disekitar.

Seiring berjalannya waktu diawal-awal melakukan realisasi ide dan konsep didinding jalan umum banyak orang menganggap itu sekedar coretan iseng yang aneh, kampungan, bukan seni, gambarnya love-love an, warnanya asal-asalan, dan tidak laku untuk dijual, dan lain sebagainya sambil nyinyir dan diremehkan awam.

Namun sang pelukis terus membuat tanpa peduli cemoohan lingkungan, sebab baginya saat melakukan karyanya disana seolah mendapatkan ketenangan batin serta kenikmatan lahir, segala kegundahan dan kegelisahan terluapkan melalui proses perjalanan mewujudkan karyanya.

waktu bergulir sering lupa dan tertinggalnya simbol kaki dan tangan hingga menyisakan simbol mata hati sampai masyarakat mengerti bahwa mata hati adalah pengejawantahan sebuah jiwa.

Nurani atau qolbu yang setiap manusia butuh itu disetiap sisi gelap ataupun terang dalam situasi apapun saja dan itu mutlak sebagai penopang keseimbangan hidup sekaligus guru pembimbing yang menegur nilai-nilai kesadisan, kesombongan dan kepongahan manusia di dunia.

Makna yang sangat luas dan dalam dari sebuah karya mata hati Gus Bill yang diremehkan selama ini dan sampai hari ini kita dapat menikmati didinding ruang publik Kota Brebes hingga luar kota besar lainnya. Dia seakan menjadi ciri khas dan kekuatan karya nyata bagi sang seniman tersebut. (HS)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar