Budaya Menongkah Menjadi Destinasi Wisata di Pantai Terumbu Mabloe Desa Sungai Bela Inhil


 

 

SIBERONE.COM - Berselancar di permukaan lumpur menggunakan papan dua meter merupakan trik keturunan Suku Duanu untuk mencari biota laut yang biasa disebut "'Menongkah'.

 

Cara alami tersebut menjadi budaya yang masih bertahan di Pantai Terumbu Mabloe tepatnya di desa Sungai Bela kecamatan Kuindra, kabupaten Indragiri Hilir. Dan sekarang menongkah sudah menjadi salah satu wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi. 

 

Menongkah tidak bisa dilakukan secara sembarangan, ada trik yang dipakai oleh masyarakat sekitar guna untuk mendapatkan kelancaran saat berselancar di atas lumpur. Mereka berada di posisi dan gerakan yakni kedua tangan bertelapak, satu kaki berlutut, dan kaki satunya lagi difungsikan untuk mendayung. 

 

"Itulah yang namanya menongkah. Cara orang kami mencari kerang," kata Ketua Ikatan Keluarga Duanu Riau (IKDR) Kabupaten Inhil, Hasanuddin saat memperkenalkan kepada wisatawan, beberapa waktu lalu. 

 

Ya, menongkah kerang merupakan salah satu tradisi unik yang dimiliki keturunan 'orang laut'. Jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti menongkah adalah memasang papan di tempat yang becek. Makanya tradisi tersebut sudah melekat sekali kepada ras melayu tua itu.

 

Selaku inisiator, Hasan sudah berfantasi macam-macam. Salah satunya seperti adanya tracking menongkah. Tidak hanya itu, beberapa fasilitas yang dinilai tidak kalah penting lainnya juga selalu membisiki Hasan. Terutama Homestay dan spot memancing.

 

 

Sebagaimana diketahui, perairan Sungai Bela ini memang dikenal kaya akan alam lautnya. Berdasarkan catatan dari Kantor Desa setempat, tidak kurang dari 20 jenis ikan yang bisa didapat di sana. Jumlah itu belum termasuk hewan sejenis siput, seperti kerang, kepiting, udang, dan sebagainya.

 

Yang mana, mencari kerang, siput, kepiting, udang, dan sejenisnya sudah menjadi kebiasaan warga Desa Sungai Bela. Sensasi aktifitas warga ini juga dapat dirasakan langsung bagi wisatawan. Tentu saja hadir sebagai tokoh utama mencari biota laut tersebut.

 

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olaharaga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) , Junaidy S.Sos M.Si mengungkapkan, Pantai Terumbu Mabloe terbentuk dari cangkang kerang-kerangan. Kerang-kerangan diketahui berasal dari perairan Muara Lajau yang merupakan salah satu muara dari sungai Indragiri.

 

 

Meski wisatawan hanya dapat berkunjung ke Pantai Terumbu Mabloe di waktu tertentu, yakni ketika air sungai surut. Sebab pantai Terumbu Mabloe akan hilang dari pandangan sesaat setelah air pasang dan akan kembali muncul ke permukaan ketika air surut. Fenomena ini lah yang membuat sebagian dari kawasan pantai menjadi berlumpur.

 

 

Namun terdapat waktu-waktu tertentu ini suatu keunikan tersendiri bagi pelancong untuk menghitung jadwal pasang-surut.

 

 

"Ini akan kita rancang pengembangannya. Kalau sudah kita tata, para pengunjung dapat rutin, misalnya di hari libur hadir di sini," tutur Junaidy.

 

Pada intinya, Desa Sungai Bela selama ini menyimpan potensi alam cukup tinggi yang dapat menambah objek wisata Kabupaten Indragiri Hilir. Benar-benar eksotis, cukup merekomendasi untuk dinikmati. Baik dari sisi pesona alam, terutama nilai-nilai budaya warga tempatan.(Adv)

 

 

 


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar