Ma’had Tahfiz Hayatul Qur’an Pulau Palas Gelar Seminar Santri Bertema Akhlak Islami di Era Modern

Ma’had Tahfiz Hayatul Qur’an Pulau Palas Gelar Seminar Santri Bertema Akhlak Islami di Era Modern

SIBERONE.COM – Kegiatan bertema “Akhlak Islami di Era Modern: Integritas dalam Hidup Beragama” yang diselenggarakan oleh SMP dan SMA Ma’had Tahfiz Hayatul Qur’an yang terletak di Kecamatan Pulau Palas Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) berlangsung dengan penuh khidmat dan antusias. 

Acara tersebut menghadirkan Ustadz Herwan, M.Pd. sebagai pemateri utama yang menyampaikan pentingnya pembinaan akhlak Islami di tengah tantangan moral dan budaya modern yang semakin kompleks.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMP dan SMA Ma’had Tahfiz Hayatul Qur’an, Ustadz Harijal, S.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperkuat karakter dan nilai akhlak dalam diri setiap santri.

“Kami ingin para santri tidak hanya unggul dalam hafalan dan pengetahuan agama, tetapi juga kuat dalam karakter dan akhlak. Akhlak adalah ruh pendidikan pesantren yang harus melekat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, dalam materinya, Ustadz Herwan memaparkan topik “Tiga Karakteristik Akhlak Islami dalam Membentuk Integritas Hidup Beragama.” Ia menjelaskan bahwa akhlak Islami mencakup tiga pilar utama, yaitu akhlak yang sesuai dengan norma sosial (akhlak), norma agama (syariat), dan norma hukum (tho‘at).

Menurutnya, keseimbangan antara ketiga norma tersebut akan melahirkan pribadi Muslim yang berintegritas, disiplin, dan beretika tinggi.

Lebih lanjut, ia menguraikan bahwa akhlak terbagi menjadi dua, yaitu akhlak madzmumah (akhlak tercela) dan akhlak mahmudah (akhlak terpuji). Akhlak mahmudah, katanya, mencakup lima aspek utama: hubungan dengan Allah (melalui dzikir dan keikhlasan), dengan Rasulullah (melalui shalawat), dengan diri sendiri (ketaatan terhadap agama), dengan sesama manusia (guru, orang tua, teman, dan masyarakat), serta dengan lingkungan.

Dalam pesannya kepada para santri, Ustadz Herwan menekankan pentingnya adab dan ketaatan kepada guru.

“Penghormatan seorang murid adalah taat tanpa alasan,” tegasnya.

Ia juga mengutip maqolah dengan arti “Barang siapa melayani, maka akan dilayani,” serta pesan Syaikh al-Zarnuji dalam Ta‘lim al-Muta‘allim: “Barang siapa yang menyakiti hati gurunya, maka haram keberkahan atas dirinya.”

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai akhlak Islami dalam diri para santri Ma’had Tahfiz Hayatul Qur’an, serta membentuk generasi Qur’ani yang berintegritas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi dinamika zaman dengan keimanan dan keteladanan.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar