Diminta Kosongkan Lahan Pemda, Warga Parit 21 Tembilahan Hilir Minta Solusi
Operasi Lilin 2025, Kapolda Riau Soroti Ancaman Banjir dan Jalur Alternatif
Jelang Musda KKSS Inhil, IPSS Dorong Kepemimpinan Generasi Muda
PT Guntung Idamannusa Lakukan Normalisasi Sungai Bantayan Sepanjang 7 KM
Peta Jalan HAM Resmi Diluncurkan, Mafirion Tekankan Keterbukaan
Guru TPQ Dituntut Mandiri dan Peka Zaman
SIBERONE.COM – Sebagai penjaga nilai dan ujung tombak keberhasilan pendidikan keagamaan, guru taman pendidikan Alquran (TPQ) dituntut peka dalam mengantisipasi perubahan zaman yang semakin cepat. Terlebih di era keterbukaan akses informasi yang mendisrupsi kehidupan anak-anak zaman sekarang pasca adanya teknologi internet.
Pesan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka pendidikan dan pelatihan (Diklat) calon pembina guru TPQ Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Hotel Salma Guci, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, di era kemajuan teknologi internet saat ini para pendidik dituntut memiliki pengetahuan cyberpsychology, termasuk calon pembina guru TPQ di lingkungan Muslimat NU. Sehingga menurutnya, untuk memudahkan fungsi pembinaan perlu diciptakan wadah untuk mendorong keterlibatan guru TPQ dalam berbagi pengetahuan dan praktik baik.
“Tak dipungkiri, latar belakang pendidikan guru TPQ yang beragam dan keterbatasan sarana prasarana pada satuan pendidikan tertentu menjadi kendala tersendiri bagi mereka saat menjalankan metode pengajarannya. Sehingga perlu ada wadah untuk mengatasi kesenjangan ini,” kata Umi.
Umi pun menyebutkan setidaknya ada tiga kunci keberhasilan dalam menjalankan fungsi pembinaan kepada guru TPQ ini. Pertama, soal komitmen terhadap tujuan belajar. Artinya, setiap guru TPQ dipastikan bisa memahami esensi pengajaran suatu materi dan berkomitmen untuk mencapai tujuan materi tersebut. Komitmen tersebut harus muncul dari kesadaran diri sendiri, bukan tekanan tuntutan dari atasan.
Kedua, lanjutnya, menanamkan konsep guru mandiri yang bisa mengatasi setiap tantangan, tidak mudah menyerah dan tidak menyalahkan keadaan tertentu ataupun orang lain, tetapi justru mampu mencari alternatif cara atau terobosan yang solutif.
Ketiga, mencetak guru reflektif. Artinya, membangun sumber daya guru TPQ yang mampu memahami potensi dirinya dan menggalinya sebagai bekal untuk memperkuat kompetensinya.
Dari ketiga kunci pembinaan tersebut Umi berharap akan bisa mendorong guru-guru TPQ meningkatkan praktik baiknya, meningkatkan keterampilan mengajarnya, termasuk penggunaan teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran pada para santrinya.
Turut hadir pada acara Diklat ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal Sukarno, Wakil Rektor Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal Saefudin dan Anggota DPRD Kabupaten Tegal Didi Permana. (HS)





Berita Lainnya
Malaysia sahkan UU Anti-Teror kontroversial
Penelitian buktikan kalau pria lebih narsis dibandingkan wanita
Koeman bertekad pertahankan Clyne dari godaan MU dan Liverpool
Mobil wartawan Tangerang dirusak, diduga aksi pencurian
Wardan Resmikan Pustu Tembilahan Hilir
Puskesmas Sungai Raya Menjadi Puskesmas ke 29 di Kabupaten Inhil Diresmikan Bupati Inhil
Malaysia sahkan UU Anti-Teror kontroversial
Penelitian buktikan kalau pria lebih narsis dibandingkan wanita
Koeman bertekad pertahankan Clyne dari godaan MU dan Liverpool
Mobil wartawan Tangerang dirusak, diduga aksi pencurian
Wardan Resmikan Pustu Tembilahan Hilir
Puskesmas Sungai Raya Menjadi Puskesmas ke 29 di Kabupaten Inhil Diresmikan Bupati Inhil