APELLTI Bersama GKNI Datangi KPKNL Jember Minta Lelang PT Kertas Leces Dibatalkan atau Diulang


SIBERONE.COM - Sejumlah belasan orang yang mengaku dari Asosiasi Pengusaha Limbah Dan Logam Tua Indonesia (APELLTI), dan Organisasi Masyarakat Garuda Kencana Nusantara Indonesia (GKNI) pertanyaan (protes) mekanisme Pelaksanaan lelang pabrik kertas Leces  milik PT  Kertas Leces, (BUMN) yang dinyatakan pailit di kabupaten Probolinggo ke kantor Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Patrang, Senin (11/10/2021).

Kedatangan mereka untuk melakukan protes dipicu lantaran menduga adanya kejanggalan dalam pelaksanaan lelang PT  Kertas Leces saat itu, karena curator dan pihak panitia lelang tidak hadir diwaktu aanwijzing.

"Kami hadir tepat waktu akan tetapi pada saat itu, para pihak yang berkompeten khususnya curator dan pihak panitia lelang tidak hadir diwaktu aanwijzing tersebut, sehingga pembicaraan menjadi liar," kata Ir Didik Muadi Ketua DPD Jawa Timur GKNI. Senin (10/10/2021).

Menurut Didik Muadi dan kawan kawan pada saat itu tepatnya tanggal 06 Oktober 2021, menghadiri aamwijzing di lokasi pabrik kertas Leces di Probolinggo, sayangnya baik curator maupun pihak KPKNL tidak ada ditempat. Serta tidak ada perwakilan yang menunjukkan, mengarahkan, menjelaskan. Hal tersebut disaksikan banyak orang termasuk 11 peserta yang lain.

Selanjutnya Didik Muadi bertanya pada petugas di lokasi pabrik tersebut dan memperoleh jawaban bahwa yang bisa menjawab permasalahan proyek lelang adalah pihak Kurator termasuk pihak pejabat lelang negara.

Ketidak hadiran para pihak yang berkompeten, menimbulkan tanda tanya dan informasi menjadi tidak menentu (hoax). Akibatnya H. Holik, M.Toha Habibi dan kawan kawan belum dapat menyerahkan jaminan sebagaimana ketentuan lelang.

Lain lagi komentar koordinator aksi Ahmad, dikatakannya bahwa pelaksanaan proyek lelang Pabrik Kertas PT. Kertas Leces ada dugaan  rekayasa dalam mekanisme pelaksanaan lelang. Menyikapi adanya informasi  lelang tunggal ini kan tidak feer,“ kata Ahmad

Baik Didik Muadi maupun Ahmad memiliki maksud yang sama agar lelang yang dilaksakan pada tanggal 08 Oktober 2021, ditunda ataupun dibatalkan, maksudnya lelang diulang kembali “Biar tidak ada dusta diantara kita, mari kita tegakkan rasa keadilan diera reformasi dan era demokrasi ini,“ kata Ahmad.

Masih kata Ahmad, Bahwa para peserta / Calon peserta lelang PT . Kertas Leces Probolinggo adalah sebagian anggota Asosiasi Pengusaha Limbah Dan Logam Tua Indonesia (APELLTI).

Menurut Ahmad, bahwa aamwijzing tanggal 06 Oktober itu tidak ada, baik dari kantor lelang maupun curator. “ itu kesalahan, ini pasti dimainkan atau permainan, kalau perlu jangan dilunasi dulu supaya persoalan ini clier,“ katanya

Ditambahkannya, bahwa yang akan dilelang adalah “ Aset Negara dan baru kali ini ada peserta tunggal sementara peserta peserta yang lain ditakut-takuti dengan informasi hoax,“ ungkap Ahmad.

Ahmad menerangkan tentang project yang akan dilelang : Curator PT. Kertas Leces antara lain 1 paket asset mesin dan peralatan, kenderaan bermotor, bangunan bersatu mesin dan alat milik PT. Kertas Leces (Pailit) Rp. 225.000.000.000.  

"Cara penawaran Closet Bidding, jaminan Rp. 112.500.000.000, Batas akhir jaminan tanggal 7 Oktober 2021, batas akhir penawaran 08 Oktober 2021 am 13.00 Wib. Penyelenggara KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang) Jember, kode Lot Lelang P70FPH. " jlentreh Ahmad

Sementara petugas dari KPKNL Jember menerangkan, pada wartawan baik media cetak dan elektronik atas dugaan rekayasa lelang Pabrik Kertas Leces. (*)


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar