SIBERONE.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah harga bahan sembako dan daging kurban di Tembilahan dalam keadaan stabil, Selasa (28/7/20).

Ini dikatakan Kepala Bidang Perdagangan Disdagtri Kabupaten Inhil H Arispudin  kepada media bahwa saat ini harga bahan pokok di pasaran masih kondisi stabil termasuk harga daging.

"Untuk hari ini, harga daging sapi masih tetap stabil yaitu Rp. 130.000 per kilonya dan yang mengalami kenaikan itu harga bawang merah naik 11%, cabai merah besar mengalami kenaikan 4%, cabe merah keriting 7% dan bawang putih 11% penyebabnya bawang ini karena di daerah Jawa kemarin mengalami gagal panen," sebutnya.

Menurut Arispuddin yang akan mengalami kenaikan dalam dua hari kedepan itu adalah daging ayam namun tidak terlalu signifikan

"Jika saya melihat dalam pantauan harga  daging ayam untuk dua hari kedepan yang akan mengalami pergeseran harga itu daging ayam. Jikapun ada kenaikan ini tidak lah signifikan karena  masyarakat kita sebentar lagi akan menyambut Hari Raya Idul Adha tentunya ini tidk akan berpengaruh. Untuk komuditi lain kondisi stabil hanya saja cabai keriting yang naik 4% saja begitu juga di kecamatan lain seperti di selatan Kecamatan Kemuning, Keritang dan Reteh," jelasnya.

Selain itu Arispudin menuturkan bahwa terkait pelaksanaan sidak menjelang Hari Raya Idul Adha itu tidak karena tim dari Dispreindag setiap hari selalu melakukan pengontrolan serta memantau perkembangan harga di lapangan.

"Untuk itu kita membuat grub di watshaApp yang didalam nya itu  distributor, agen. tujuannya agar lebih memudahkan serta bisa langsung berkomunikasi dan mengetahui kondisi jumalah stok pangan serta mudah mengontrol jika ada ditemukan kenaikan. Maka kita melakukan sidak agar mengetahui penyebab kenaikan tersebut. Setiap 1 bulan sekali kami melakukan evaluasi dan juga membahas terkait pasar khususnya di Kabupaten Inhil," ucapnya.

Begitu juga Arispudin menambahkan Gas LPJ 3 kg sendiri masih stabil. namun
terkait harga di pengecer hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan di agen

"Di pengecer itu harganya berfvariasi karena mengambil barang tersebut sudah melalui tangan ke tangan. Sebab inikan merupakan peluang bisnis dan itu lah dinamika yang ada di masyarakat kita," tutupnya.