SIBERONE.COM – Seorang warga Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melaporkan pria berinisial KTM alias K ke pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan dana hasil penjualan 20 ekor sapi senilai Rp240.000.000 (Dua Ratus Empat Puluh Juta Rupiah).

M. Ali alias Alimengsong, selaku pelapor, membenarkan adanya laporan tersebut dan berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini.

"Betul, kami mohon bantuannya supaya ini bisa diproses semestinya dan pelaku cepat ditangkap," ujar Ali saat dikonfirmasi pada Sabtu (08/01/2025).

Ali mengungkapkan bahwa dirinya telah melaporkan dugaan penipuan itu ke Polres Inhil sejak 28 November 2024. Namun, hingga kini belum ada perkembangan berarti terkait penanganan kasus tersebut.

"Sesuai dengan tanggal laporan itu sudah 2 bulan lebih. Untuk itu kami berharap untuk Polres dan Anggota supaya pelaku cepat ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," harapnya.

Dari surat pelaporan diketahui:

Bahwa pada awal bulan Oktober 2024, KTM alias K selaku terlapor menghubungi saya, untuk membeli 20 Ekor, yang akan dibawa ke daerah Mentawi Padang untuk dijual, dan setelah saya mendapatkan sapi sejumlah 20 Ekor, maka saya menghubungi terlapor dan saya tekankan dengan terlapor tentang pembayaran, agar dibayar sebelum sapi dibawa, dan terlapor menyampaikan dengan saya, uang pembayaran sapi tersebut akan dibayar setelah sapi tersebut sampai kepada pembeli di Mentawi Padang.

Pada Hari Jumat Tanggal 04 Oktober 2024, terlapor datang ke kandang sapi milik saya yang beralamat di Desa Teluk Jira, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, untuk mengambil sapi milik saya, dan pada saat sebelum terlapor membawa sapi milik saya tersebut kembali saya tegaskan kepada terlapor agar benar-benar dibayar uang pembelian sapi saya, setelah sampai kepada pembeli di Mentawai Padang, dan terlapor berbagai bahasa meyakinkan saya dana pembelian sapi pasti di Transfer ke Rekening saya setelah sampai di Mentawi Padang, dan akhirnya saya menyerahkan 20 Ekor sapi milik saya tersebut kepada terlapor.

Setelah telah sapi milik saya dibawa terlapor, saya tetap menghubungi terlapor agar dana pembelian sapi saya tersebut secepatnya di Transfer, namun terlapor tetap menyampaikan kepada saya akan mentransfer dana pembelian sapi milik saya setelah sampai di Mentawi Padang.

Sudah sekian hari terlapor membawa sapi saya sejumlah 20 Ekor, sama sekali tidak ada dilakukan pembayaran sama sekali dan bahkan pada saat ini setiap saya hubungi Nomor kontaknya tidak aktif lagi, dan atas perbuatan terlapor kepada saya, dan saya merasa telah ditipu oleh terlapor dan menggelapkan uang penjualan sapi milik saya tersebut.

"Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, saya Mohon kepada Bapak Kapolres Inhil, melalui Bapak Kasat Reskrim Polres Inhil, untuk memanggil pihak terkait untuk diperiksa, dilakukan penyelidikan dan penyidikan guna mengungkap fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh terlapor dalam rangka menegakan hukum yang seadil-adilnya, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," pungkas Ali.

Sementara itu, Kapolres Inhil, AKBP Farouk Oktora saat dikonfirmasi terkait kasus tersebut mengarahkan awak media untuk langsung menghubungi Kasat Reskrim Polres Inhil.

"Coba konfirmasi kasat Reskrim ya," ujar AKBP Farouk.

Setelah arahan itu, awak media langsung mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Budi Winarko. Namun hingga berita ini diterbitkan Kasat Reskrim Polres Inhil belum memberikan respon.

Nia Nismaini