Bawaslu Inhil Akan Lakukan Tahapan Rekrutmen Panwascam Pilkada 2024
DPD PAN Pekanbaru Gelar Silaturrahmi Politik Bersama DPC Demokrat Pekanbaru
Seorang Pria di Tembilahan Ditemukan Meninggal Dunia di Rumahnya
M Sabit Bahar: Harus Kreatif Tanam Pertanian Selain Kelapa
SIBERONE.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Inhil, M. Sabit Bahar mengajak masyarakat petani untuk kreatif dalam menjalankan roda ekonomi dan tidak fokus bergantung pada kelapa.
Politisi dari Insel ini mengatakan petani di Inhil harus ada alternatif lain yang ditanam di kebun untuk menyelamatkan ekonomi keluarga.
"Selain kelapa, kita bisa tanam pinang, pisang, jengkol, petai dan nenas. Jadi ketika kelapa lagi jatuh harga ada penghasilan lain yang bisa membantu untuk menguatkan ekonomi," jelasnya, Minggu (19/7/2020).
Sabit juga menceritakan jika dirinya sudah terjun langsung ke masyarakat mensosialisasikan "Petani Kreatif Kebun Produktif" yang ia gagas sendiri melalui program pribadi untuk menjemput aspirasi masyarakat.
"Sejauh ini saya melihat permasalahan pokok di tengah masyarakat adalah ekonomi, jika ekonomi masyarakat bagus tidak susah mereka berobat tidak susah mereka menyekolahkan anak. Maka disini saya mulai membuat terobosan terbaru buat masyarakat agar Petani Kreatif Kebun Produktif dengan menghidupkan lahan tertidur diolah ditanami Pinang, Pisang, Nenas, Petai/ Jengkol," ucapannya.
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan kebun yang ia bangun ini murni tidak ada tanaman kelapa, karena ia lebih fokus kepada pinang dan jengkol/petai. "Empat hektar kebun digarap tidak ada kelapa karena kelapa memiliki akar sama seperti pinang, saya lebih memilih pinang agar pertumbuhan lebih bagus, sementara untuk tanaman di tengah yakni jengkol karena jengkol daunnya menjadi pupuk saat jatuh ke tanah, selain itu ada juga tanaman pisang yang diisi untuk tanaman tambahan," sebut Sabit.
Sabit memandang ada titik keterbatasan petani dalam mengolah lahan sehingga lahan yang sekian banyak tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya.
"Kalau di daerah Benteng sudah saya pantau, jika ada lahan belukar terlihat saya tawari pemiliknya untuk digarap dengan pola kerjasama dan kami siap menyediakan alat berat untuk mengerjakan dengan perjanjian bagi hasil. Begitu juga sebaliknya jika ada masyarakat yang tidak punya lahan namun mau bekerja kita arahkan ke lahan yang sudah kita ajak kerjasama agar sama-sama berjalan," tukasnya.
Meskipun program ini masih baru, ujar Sabit, namun ia mencita-citakan tidak ada lagi sejengkal lahanpun yang tertidur khususnya di Benteng. "Yang jadi permasalahan adalah yang tinggal di kuala terkena air asin karena pasang, yang tinggal di ujung terkena air asam karena tidak ada saluran keluar, maka dari itu perlu adanya pola pemikiran untuk mengaktifkan ini agar betul-betul bertani sesuai harapan. Selain itu, bibit yang ditanam juga harus betul-betul yang bagus jadi hasilnya juga memuaskan," paparnya.
Berita Lainnya
MDPT Tahun Buku 2021,BUMDesa Simpati Jaya Catat Laba Rp 15 Juta
Curhat Petani yang Butuh Perhatian dari Dinas Pertanian Aceh Singkil
Unit Usaha BUMDesa Artha Mandiri Tawarkan Berbagai Macam Kuliner dari Nenas
Saat Jalur Kendaraan di Inhil Ditutup, Bagaimana dengan Kendaraan Pembawa Sembako ?
MDPT Tahun Buku 2021, BUMDesa Taruna Jaya Catat Laba Bersih Rp 10.045.810
Terdampak Pandemi, Ekspor Ikan Hias dari Bandung Justru Meningkat
Ada Sejak Tahun 2008, UEK-SP Taga Raja Berikan Sumbangsih ke Masyarakat dan Anak Yatim
Ekspor CPO Sudah Dibuka, Harga Minyak Goreng di Inhil Masih di Atas HET
Siap-siap Harga Beras di Inhil akan Mengalami Kenaikan
Terlibat Tindak Pidana Pengeroyokan, Satu Pelaku Diamankan, Dua Jadi DPO
Misharti Center dan Koperasi Marwah Riau Sejahtera Gelar Pelatihan Peningkatan Ekonomi Keluarga
Titik Point Segera Tempati Icon Walk Cimone Paska Signing Ceremony