SIBERONE.COM – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus menjadi perhatian utama pemerintah. Dengan tantangan geografisnya yang unik. Kontur tanah yang rawan membutuhkan perhatian khusus dalam pembangunan infrastruktur di Inhil.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau Dapil Inhil, H. Kartika Roni menyebut banyak tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur di Wilayah Inhil.
"Selama masa jabatan Pak Wardan banyak kegiatan atau pembangunan kecil yang dilakukan, namun untuk memenuhi seluruh kebutuhan pembangunan sangat berat. Kita tahu sendiri bagaimana kontur tanah Inhil ini yang rawan, sehingga pembangunan yang dilakukan hari ini, 1-2 tahun ke depan harus dilakukan normalisasi lagi," kata Roni, Sabtu (12/10/2024).
Politisi dari Inhil Selatan itu menyebut selama Wardan menjabat sebagai Bupati Inhil, Dia sudah berusaha meningkatkan pemerataan infrastruktur di berbagai wilayah, termasuk di Inhil Selatan. Salah satu proyek yang dikerjakan adalah Jembatan Parit 16 Reteh, meskipun tidak selesai karena kendala pihak ketiga.
"Pak Wardan banyak pekerjaan yang dilakukan selama 10 tahun menjabat sebagai Bupati. Tapi, untuk memenuhi semuanya, APBD Inhil tidak cukup," ujarnya.
Roni juga menjelaskan terkait program Infrastruktur Ibukota Kecamatan (IKK) menjadi salah satu upaya Wardan dalam pemerataan pembangunan di tingkat kecamatan. Setiap tahun, anggaran dikucurkan untuk pembangunan infrastruktur di kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Inhil.
"Selain itu, juga ada program IKK dimana setiap kecamatan mendapatkan anggaran pembangunan setiap tahun untuk Infrastruktur," tambah Roni.
Dengan masih belum membaiknya infrastruktur Kabupaten Inhil, Wardan maju sebagai Wakil Gubernur Riau, dengan harapan bisa melanjutkan pembangunan yang selama ini dilakukan.
"Beliau masih berhutang, dan jika terpilih sebagai Wakil Gubernur, mudah-mudahan pembangunan dapat tercapai setiap tahun," tutupnya.