Tim melakukan identifikasi di lokasi meninggalnya korban, (sumber foto: Humas Polres Pekalongan)
SIBERONE.COM - Seorang warga Wonopringgo Kabupaten Pekalongan diduga meninggal terbakar saat membakar ilalang di area persawahan miliknya di Dukuh Sibetok Desa Galangpengampon Kecamatan Wonopringgo, Senin (30/10).
Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolsek Wonopringgo Iptu Calim. Dikatakannya, pihaknya melalui Unit Reskrim telah menerima laporan penemuan mayat di area persawahan Dukuh Sibetok Desa Galang Pengampon.
"Senin malam, sekitar pukul 20.15 wib kami menerima laporan penemuan mayat itu, " ujarnya.
Peristiwa bermula ketika korban AS (53) Dukuh Galangwolu Desa Galang Pengampon Kecamatan Wonopringgo membersihkan rumput di area sawah miliknya. Pagi itu, Senin (30/10) sekitar pukul 07.00 wib, AS berangkat dari rumah menuju sawah untuk membersihkan rumput. Menjelang waktu sholat dzuhur, korban sempat pulang ke rumah, kemudian berangkat lagi.
Menjelang waktu sholat magrib, istri korban Nurbaiti (47) merasa khawatir, karena korban tak kunjung pulang. Selanjutnya, ia meminta tolong kepada Zarkasi selaku Ketua Tim Relawan Desa Tanggap Bencana (Tim Destana) Desa Galang Pengampon untuk mencari keberadaan suaminya.
Selanjutnya, Zarkasi bersama mengajak anggota Tim Relawan Destana lainnya serta warga untuk mencari keberadaan korban. Setelah dilakukan pencarian, sekitar pukul 20.00 Wib korban berhasil ditemukan di sawah miliknya Di Dukuh Sibetok.
"Jadi saat ditemukan, posisi korban dalam keadaan terlentang, masih menggunakan pakaian lengkap, sepatu boot (bahan kulit) dan kaos tangan (bahan kulit), kedua kaki dan tangan korban mengalami luka bakar (melepuh)," ungkap Kapolsek Wonopringgo.
Dijelaskannya, dari lokasi ditemukannya korban yang berjarak sekitar 2 meter, terdapat bekas ilalang terbakar (masih baru). "Dan diduga ilalang tersebut dibakar oleh korban sendiri," kata Iptu Calim.
"Dari keterangan keluarga, Sehari sebelumnya, korban sudah membersihkan lahan miliknya yang berada di lokasi yang lain dengan cara membakar semak belukar yang kering," tambahnya.
Jasad korban kemudian dievakuasi untuk dibawa ke rumah duka. Sementara itu, dari pihak keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan takdir dari Allah SWT. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan pemeriksaan otopsi. (Suyanto)