Oleh: Agus Romadho
Ketika rilisan kata rindu menggema
Syair pujangga hadir untuk menggoda
Namun lawan ada dari segala penjuru dunia
Aku hadir untuk merayu
Walaupun aku tahu aku ini siapa
Namun apa daya ketika kataku tak bermakna.
Modal kepedean hanyalah segelintir serpihan hati tersisa
Cukup merayu Tanpa sapa
Datang tak diundang pulang bawa cinta
Andaikan diterimanya setangkai mawar bunga
Ku kan kembali bawa rombongan tuk melamarnya
Namun persaingan kata belum berakhir
Senyum indah nanti milik siapa
Janganlah risau karena ketikan kata
Perayu handal gundah gulana
Cerita serpihan hati tersisa
Tuk merayu Tanpa apa apa
Setangkai bunga telah hadir
Sebagai ungkapan kata rasa
Rasa rindu
Rasa cinta
Padamu seumur akhir hayat ku
Lebayku hanyalah ungkapan hati
Perindu cinta sejati
untukmu bidadari pujaan hatiku.