Miris, Bangunan SDN Pasirpendeuy Tidak Layak untuk Dipakai

Ahad, 09 Januari 2022

SIBERONE.COM - Bangunan SDN Pasirpendeuy Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang sangat memprihatinkan. Pasalnya, bangunan tersebut sudah tidak layak untuk ditempati karena dengan keadaan plafon keropos dan mengancam keselamatan para pelajar. Selain itu, kondisi lantai berdebu membuat polusi udara yang dikhawatirkan mengganggu pernafasan bagi yang menghirupnya.

Hal tersebut dikatakan Enung Nuryati selaku Kepala Sekolah. Menurutnya, kendati kerusakan semakin parah tidak serta merta menyurutkan semangat dan aktivitas KBM. Walaupun dengan kondisi demikian semuanya tetap berjalan normal, hanya saja proses belajar mengajar guru, harus extra hati-hati karena dikhawatirkan plafon jatuh menimpa anak didik.

“Selain bocor dan rusak, kondisi plafon sangat berbahaya belum lagi ditambah dengan polusi yang diakibatkan dari tanah yang kering apabila terhempas oleh angin akan berdebu. Tentunya hal ini jika berkepanjangan dikhawatirkan mengakibatkan penyakit paru-paru bagi yang menghirupnya. Untuk kegiatan belajar mengajar berjalan normal sesuai aturan pemerintah di masa pandemi," ungkapnya kepada awak media, Sabtu (8/1/2022).

Lanjut dia, pihak sekolah sudah berupaya mengcover dari biaya perawatan yang bersumber dari dana operasional sekolah (BOS) akan tetapi tidak mencukupi karena kerusakan kerusakan setiap kelas sangat banyak belum lagi ditambah meubeler yang hancur.

Dikatakan Enung, untuk pelaporan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Pihaknya pun, sudah mengoptimalkan pelaporannya.

"Biaya perawatan sekolah sudah kami maksimalkan. Namun, kerusakan bangunan SDN Pasirpendeuy terlalu banyak tentu tidak mungkin tercukupi kalau hanya mengandalkan biaya perawatan saja," ujarnya.

Lebih lanjut ia berharap agar pemerintah segera membantu mencarikan solusi untuk SDN Pasirpendeuy.

“Besar harapan kami semua kepada pemerintah setempat baik daerah, provinsi atupun pusat agar gedung sekolah segera di bantu, apalagi kondisi bangunannya sudah sangat mengkhawatirkan," pungkas Enung Nuryati.

Sebelum berita ini dimuat awak media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait. (*)