Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Misharti Angkat Tema Menjulang Budaya Melalui Karya

Sabtu, 26 September 2020


SIBERONE.COM  -  Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD/MPR) RI asal Riau,  Dr Misharti SAg MSi menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan dan bernegara. Sosialisasi yang di laksanakan pertengahan bulan September 2020 lalu,  mengangkat tema "Menjulang Budaya Melalui Karya"


Kegiatan yang luar biasa itu,  menghadirkan narasumber yang telah berkecimpung di dunia kebudayaan yakni Anggota DPD/MPR RI,  Dr Misharti SAg MSi,  Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau,  Raja Yoserizal Zen, dan Ketua Dewan Kesenian Riau,  Taufik Hidayat. Adapun peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut yakni Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB)  Universitas Lancang Kuning (Unilak), BEM yang ada di lingkungan Unilak,  dan juga organisasi yang ada di Unilak. 

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau,  Raja Yoserizal Zen mengatakan,  kebudayaan merupakan identitas,  wajah,  dan jati diri suatu bangsa. Dengan demikian,  sebagai masyarakat, kita harus menjunjung adat budaya yang ada.  

"Saya sangat antusias dan mengapresiasi dengan pelaksanaan sosialisasi 4 pilar yang menggandeng dengan kebudayaan.  Kita berharap kegiatan ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan," ucap Yoserizal

Lebih lanjut,  Atuk Yose sapaan akrabnya mengatakan bahwa kebudayaan itu abadi. Indonesia ini sangat kaya dengan kekayaan keanekaragaman budaya dan bahasa. Dengan demikian kita harus menjaga kekayaan budaya dan bahasa yang kita miliki ini. 

"Indonesia di persatukan oleh kebudayaan dan juga bahasanya.  Mari bersama menjaga itu semua sebagai jati diri bangsa kita, " harap Atuk Yose

Selanjutnya, sependapat dengan yang di sampaikan oleh Atuk Yose,  Anggota DPD/MPR RI asal Riau,  Dr Misharti SAg MSi mengatakan bahwa budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi.  Menurutnya,  saat ini begitu banyak pergeseran budaya yang terjadi akibat globalisasi. 

"Saat ini kita sedang berada dalam situasi yang serba sulit akibat pandemi Covid-19. Dengan demikian,  banyak keresahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang mengakibatkan budaya solidaritas dan persaudaraan yang tinggi semakin terkikis, " ucap Misharti

Rasa tepo selero melihat teman atau saudara kita yang terkena musibah atau terpapar Covid-19 semakin menipis. Menurut putri bungsu Almarhumah Dr Hj Maimanah Umar ini,  banyak dari kita yang menjauh ataupun menjadi tidak peduli terhadap masyarakat yang terkena wabah internasional ini.  Padahal, disaat  seperti inilah seharusnya nilai persaudaraan untuk saling menguatkan harus semakin kita tingkatkan. 

"Wabah ini bukan saja terjadi di Indonesia melainkan internasional.  Jadi,  bukan aib bagi siap yang terkena wabah ini.  Jika ada teman ataupun saudara yang kena jangan di jauhkan ataupun di kucilkan. Mereka k membutuhkan support dari kita sebagai orang yang ada di sekelilingnya," cetus Misharti

Oleh sebab itu,  lanjut Senator yang terkenal ramah ini, sosialisasi 4 pilar kali ini di laksanakan dengan menganggkat bagaimana peran 4 pilar  berkebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dalam implementasinya di masyarakat dan bagaimana menyikapinya. 

"Kita harus bangga dengan budaya yang begitu banyak di Provinsi Riau ini.  Mari bersama kita lestarikan kebudayaan yang ada ini karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan menggunakan budaya yang kita miliki ini, " ajak Misharti 

Lebih lanjut, kedepannya Misharti berharap kepada pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang ada di Riau untuk membuat muatan lokal kebudayaan agar generasi muda kita mengenal akan budaya yang begitu banyak di miliki Provinsi Riau. 

"Kita berharap pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Riau dapat meningkatkan lagi pembelajaran kebudayaan melayu yang masuk dalam muatan lokal guna mengenalkan budaya-budaya yang ada di Riau, " pungkas Misharti

Kegiatan sosialisasi 4 pilar yang di pusatkan di Aula Yayasan Masmus Pekanbaru berjalan dengan lancar dan juga menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah peserta serta menyediakan tempat cuci tangan dan juga duduk berjarak dan tidak lupa wahib menggunakan masker guna menjaga diri dari penyebaran virus corona.